unpi/kemkominfo • Kamis, 11 Oktober 2018 11:21 Wib
Sumber Foto : riaumandiri.co
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ekonomi digital menjadi salah satu fokus pembahasan perwakilan negara-negara dan pengusaha yang hadir dalam Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018, karena potensi Indonesia yang besar sebagai kekuatan ekonomi digital.
Dalam pertemuan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan menjadi pembicara dan mendorong inisiatif untuk mengatasi ketimpangan ekonomi dengan ekonomi digital.
"Contoh kehadiran ojek online bisa meningkatkan perekenomian mereka yang semula bekerja sebagai tukang ojek konvensional. Kalau Anda pintar masak, tak perlu lagi sewa tempat untuk jualan. Jualan saja lewat online," kata Rudiantara dalam wawancara dengan stasiun televisi di sela-sela kunjungannya ke Joint Editors Icom Center AM IMF-WBG 2018, Rabu (10/10/2018).
Rudiantara menjelaskan ekonomi digital menjadi penting, karena saat ini cara hidup orang sudah berubah menjadi serba digital. "Dulu orang bawa uang kemana-mana, sekarang yang dibawa terus adalah ponsel. Dulu bila ingin sayuran segar orang ke pasar. Sekarang sayur bisa dibeli lewat ponsel," katanya.
Contoh lainnya, lanjut Rudiantara, bila terjadi bencana alam seperti di Palu beberapa waktu lalu, banyak penggalangan dana dilakukan dengan menggunakan kardus. Tapi, saat ini sudah ada sejumlah aplikasi yang berfungsi untuk menggalang dana bantuan dari masyarakat. "Semua aktivitas ekonomi sudah digital," katanya.
Sementara itu, untuk mendorong peningkatan potensi ekonomi digital di Indonesia pemerintah terus mendorong bertumbuhnya start up. Para pengusaha start up kemudian didorong lagi menjadi unicorn. "Peranan pemerintah sudah berubah, dari yang semula sebagai regulator, kini menjadi fasilitator. Dan kami memfasilitasi kelahiran start up menjadi unicorn dengan Next Indonesia Unicorn," pungkasnya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris