UNPI-CIANJUR.AC.ID - Banyak masyarakat di dunia yang beranggapan bahwa robot akan menggantikan pekerjaan di masa depan, menurut survei dari Pew Research Center.
 
Yunani menduduki peringkat teratas dengan 91 persen penduduk percaya bahwa robot akan menggantikan banyak pekerjaan manusia dalam 50 tahun ke depan, dilansir dari laman V3,
 
Jepang pada posisi kedua, yang mengambil sekira 89 persen, Kanada berikutnya yang meraih suara 84 persen. Menariknya, Amerika Serikat menjadi negara yang masyarakatnya paling skeptis mengenai hal tersebut. Hanya ada sekira 15 persen yang percaya bahwa robot mungkin akan menggantikan pekerjaan manusia.
 
Beberapa negara saat ini telah mulai mengembangkan teknologi robot secara besar-besaran. Korea Selatan misalnya, memiliki lebih dari 600 robot yang digunakan untuk membantu 10.000 manusia di industri manufaktur. Lalu, Jepang dan Amerika memiliki lebih dari 300 dan 200 robot, dilansir okezone.com.
 
Lebih lanjut, Pew mengatakan jika penggunaan robot akan memakan biaya yang lebih murah. Robot hanya membutuhkan sekira USD4 per jam, dibandingkan dengan seorang manusia yang membutuhkan biaya USD49 di Jerman atau USD36 di Amerika Serikat.
 
Namun, hanya sedikit orang yang mengharapkan kemajuan teknologi untuk menciptakan peran baru yang lebih baik. Bahkan, hanya masyarakat Kanada yang mendekati setengah populasi yang percaya ini, yakni 47 persen. Di negara lain, hanya sekira sepertiga responden yang membagikan keyakinan ini.
 
Orang-orang yang pesimis tentang keadaan ekonomi saat ini juga ditemukan lebih cenderung memiliki pandangan negatif tentang otomatisasi.
 
Responden merasa bahwa ini merupakan kebijakan pemerintah, sekolah dan individu untuk memastikan bahwa tenaga kerja disiapkan untuk otomatisasi atau digantikan robot. Hanya di AS, di mana tanggung jawab pribadi diberikan sangat besar, kurang dari setengah populasi (35%) berpikir bahwa pemerintah harus dilibatkan.