UNPI-CIANJUR.AC.ID - Demam Piala Dunia 2018 sudah dimulai. Beberapa tim sudah unjuk kebolehan di lapangan hijau, sejak beberapa hari lalu.
Studi dari Canadian Journal of Cardiology mengungkapkan, pembuluh darah seseorang akan melebar sampai 75 persen ketika mereka menonton pertandingan hoki di televisi.
Ukuran pembuluh darah ini akan melebar sampai 110 persen ketika menyaksikan pertandingan langsung. Pelebaran ini sama dengan ukuran pelebaran pembuluh darah yang terjadi saat serangan jantung.
Menonton pertandingan bola yang membuat stres akan menggandakan risiko terjadinya masalah kardiovaskular akut, mengutip Asia One dalam penelitian tahun 2008 lalu dalam New England Journal of Medicine.
Sebuah studi dari China yang dipublikasikan dalam pertemuan American Heart Association menunjukkan bahwa pria yang pernah mengalami serangan jantung akan menunjukkan tanda-tanda aktif akan berkurangnya aliran darah ke jantung (iskemia) dan pembekuan darah ketika menonton ajang olahraga yang menarik dibandingkan program hiburan lainnya.
Lonjakan penderita serangan jantung sudah terlihat pada penggemar pertandingan sepak bola setelah pertandingan Piala Dunia dan adu penalti. Dalam penelitian terhadap 4.279 orang di Jerman menunjukkan bahwa pada 6 dari 7 pertandingan Piala Dunia Jerman tahun 2006, ada lonjakan dramatis terhadap jumlah pasien serangan jantung dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Analisis studi di rumah sakit Inggris juga menemukan hal yang serupa. Rumah sakit di Inggris menerima lonjakan penerimaan pasien yang mengkhawatirkan saat Inggris tersingkir dari Piala Dunia 1998 karena dikalahkan Argentina.
Peneliti menyimpulkan bahwa sebenarnya pertandingan sepak bola biasa tidak berbahaya. Namun serangan jantung ini bisa dipicu oleh gangguan emosional seperti saat menonton tim sepak bola Anda kalah atau saat pertandingan-pertandingan penting.
Selain itu, ada penyebab lain mengapa jumlah pasien serangan jantung melonjak selama Piala Dunia.
Secara konklusif hal ini terkait dengan adanya stres tertentu, misalnya kurang tidur, minum berlebihan, dan lupa minum obat tertentu yang dibutuhkan.
Seorang dokter di Italia juga menunjukkan bahwa peningkatan asupan lemak jenuh dari camilan dan makanan seperti kentang goreng, lemak daging sapi, dan lainnya yang populer di antara penonton bola akan memicu gejala jantung akut. Hal ini akan bertambah bahaya ketika 'dipasangkan' dengan stres dan rokok. Demikian CNNIndonesia.com.