UNPI-CIANJUR.AC.ID - Sejumlah operator telekomunikasi mengimbau para pelanggan untuk waspada terhadap panggilan telepon tak dikenal dengan kode area luar negeri, karena berisiko menjadi modus telepon premium yang akan mengkonsumsi pulsa pelanggan.
Head of Corporate Communications Group PT Indosat Tbk Deva Rachman mengimbau pelanggan untuk tidak menelpon kembali atau mengirim pesan singkat jika ada panggilan telepon tak dikenal dengan kode area luar negeri.
Deva Rachman, dilansir CNNIndonesia.com, mengatakan, "Panggilan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab biasanya dilakukan di waktu-waktu yang tidak lazin seperti tengah malam sehingga menimbulkan kepanikan pelanggan dan secara reflek akhirnya merespons."
Bahkan, Deva mengaku pihaknya mengantisipasi upaya penipuan tersebut dengan memblok kode panggilan dari negara yang sering melakukan panggilan tidak dikenal tersebut. Dengan demikian, masyarakat tidak menerima panggilan dari nomor-nomor tersebut.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Adita Irawati juga menyarankan pelanggan Telkomsel untuk tidak mengangkat atau menelepon kembali nomor asing tersebut. "Kemungkinan besar ini modus telepon premium yang jika ditelpon akan mengkonsumsi pulsa pelanggan. Kami sudah lakukan imbauan melalui media sosial."
Kejadian yang sama pernah terjadi sekitar tahun 2016 lalu dan tidak hanya dialami oleh pelanggan dari hampir seluruh operator telekomunikasi nasional, menurut Adita.
GM Corporate Communication PT XL Axiata Tbk Tri Wahyuningsih mengaku masih melakukan pemeriksaan terkait proses penipuan tersebut bisa terjadi. Sejauh ini, pihaknya telah mengimbau para pelanggan agar berhati-hati apabila menerima telepon yang tidak dikenal.
Ia mengatakan, "Mohon diabaikan dan tidak menghubungi kembali nomor itu khususnya jika sama sekali tidak mengenal asal nomor tersebut. Jika menemukan hal semacam itu, pelanggan bisa menghubungi layanan XL."
Sebelumnya, linimasa Twitter diramaikan oleh laporan netizen yang mengaku dihubungi oleh nomor asing dengan kode telepon dari negara Kongo, Afrika yakni +242.
Negara yang memiliki sistem telekomunikasi canggih, seperti Swedia, juga tak luput dari hal ini.
Dikutip dari situs TrueCaller, bahkan provider 3 di Swedia sampai mengimbau pelanggannya untuk waspada dengan panggilan dari nomor berkode +242.
Diperkirakan biaya mengangkat telepon dari nomor tersebut bisa mencapai US$20 (sekitar Rp275 ribu) untuk beberapa detik.
Selain diminta tak menelepon balik, "korban" missed call +242 juga diminta tak mengangkat telepon dan mengirim pesan ke nomor berkode tersebut. Alasannya sama, sang pelaku diduga bakal mencuri pulsa dari sambungan telepon yang terangkat.