UNPI-CIANJUR.AC.ID - Indonesia akan menjadi negara pertama yang memiliki pembangkit listrik arus laut. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun pembangkit listrik arus laut (PLTAL) di Selat Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
Menteri ESDM Ignasius Jonan saat meninjau lokasi rencana pembangunan PLTAL di Jembatan Pancasila-Palmerah, Flores Timur, NTT, Sabtu (31/3), mengatakan, "Ini (PLTAL) merupakan pembangkit listrik tenaga arus laut pertama dan terbesar di dunia meskipun listrik yang dihasilkan mencapai 20 MW saja."
Pembangunan PLTAL ini akan digarap oleh konsorsium Tidal Bridge Indonesia yang terdiri dari dua perusahaan asal Belanda, yakni Tidal Bridge BV dan PJB, dan akan bekerjasama dengan mitra lokal di Indonesia, dilansir Antara.
Rencana pembangunan PLTAL ini merupakan tindak lanjut rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Eropa pada 22 April 2016. Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) on Building Bridges Equipped with Sea Current Turbine Power Plant in the District of East Flores Sea, kerangka kerjasama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Tidal Bridge, dan Pemerintah Provinsi NTT.
Jonan menambahkan, "Pembangunan Pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Larantuka merupakan ide yang baik karena wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah yang akan ditingkatkan rasio elektrifikasinya."
PLTAL ini akan memiliki kapasitas total mencapai 30 MW, dengan rincian lima turbin pembangkit listrik, yang masing-masing turbin berkapasitas maksimal 16 MW, dengan energi yang dihasilkan secara efektif ditetapkan sebesar 6 MW.