UNPI-CIANJUR.AC.ID - Sebuah studi yang dilakukan para periset di University of Alberta di Edmonton, Kanada mengungkapkan bahwa sinar matahari pagi dapat membakar sel lemak subkutan jaringan adiposa (scWAT), atau sel lemak putih yang bisa ditemukan di bawah kulit.
Sel scWAT sendiri merupakan tempat penyimpanan lemak utama dalam tubuh yang berperan penting membantu mengatur metabolisme tubuh. Pada akhirnya, sistem metabolisme yang lebih baik membantu tubuh membakar simpanan lemak lebih cepat dan efisien.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa sel-sel scWAT cenderung mengalami penyusutan akibat terkena paparan sinar matahari yang disebut sinar biru, yaitu jenis cahaya bisa meningkatkan fokus dan suasana hati sepanjang hari. Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Scientific Reports, seperti dilansir nationalgeographic.co.id.
Studi lain yang dilakukan oleh Northwestern University Feinberg School of Medicine juga menyatakan hal yang serupa.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plos One ini menemukan bahwa orang yang sering terkena sinar matahari di pagi hari memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih lebih rendah bila dibandingkan dengan mereka yang sedikit atau sama sekali tidak mendapatkan paparan sinar matahari.
Hal ini terjadi karena berjemur di bawah paparan sinar matahari pada pagi hari membantu menyelaraskan jam biologis tubuh dengan mengirimkan sinyal ke otak bahwa pagi hari adalah waktunya untuk bangun dan malam hari adalah waktunya untuk tidur.
Pola tidur yang stabil akan membantu metabolisme tubuh berjalan lebih efisien, sehingga dapat membantu penurunan berat badan.
Selain itu, secara alami, sinar matahari di pagi hari lebih kuat dibanding sinar matahari di sore hari. Pasalnya, sinar matahari pagi memiliki cahaya biru yang lebih kuat sehingga bisa memengaruhi jam biologis tubuh atau irama sirkadian kita.
Paparan sinar matahari yang cukup juga dapat membantu tubuh lebih banyak memproduksi hormon mood bahagia serotonin yang ikut meningkatkan semangat dan motivasi untuk hidup sehat.
Terlalu banyak paparan sinar matahari memang membahayakan bagi tubuh karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sebenarnya tidak ada patokan resmi seberapa banyak atau berapa lama kita harus terpapar sinar matahari.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya perlu terpapar sinar matahari setidaknya 5-15 menit di lengan, tangan, dan wajah selama dua sampai tiga kali dalam seminggu tanpa menggunakan tabir surya, terutama bagi yang memiliki kulit putih pucat.
Menurut para ahli, kita dianjurkan berjemur selama 15-30 menit antara pukul 9-13 untuk mendapatkan manfaat sinar matahari pagi yang paling maksimal. Kita tidak harus berdiam diri saat berjemur.
Lakukanlah aktivitas lain seperti jalan santai, duduk sambil membaca buku di area terbuka, menyiram bunga, mencuci kendaraan, menyapu halaman rumah, dan lain sebagainya yang bisa membakar kalori.