UNPI-CIANJUR.AC.ID - HasiL penelitian menemukan masalah baru di atmosfer Bumi. Ketika keadaan ozon di sekitar Antartika membaik, lapisan ozon di sekitar wilayah ekuator justru terabaikan.
Ada kekhawatiran dari komunitas ilmuwan bahwa sinar ultraviolet (UV) yang menembus langit non-kutub makin kuat. Sebabnya, ozon di lapisan stratosfer bawah makin menipis.
Padahal di bawah langit tersebut, miliaran orang tinggal di sana. Hasil penelitian yang dimuat jurnal Atmospheric Chemistry and Physics itu menangkap kondisi atmosfer yang terekam selama 30 tahun terakhir, seperti dilansir CNN Indonesia.
Profesor Joanna Haigh dari Imperial College London seperti diberitakan oleh The Guardian, Selasa (6/2), mengatakan, "Penelitian ini berfokus di garis lintang rendah sampai menengah, di mana sinar matahari lebih intens, sehingga ini bukan sinyal baik untuk penderita kanker kulit."
Penyebab menipisnya ozon di wilayah tersebut belum diketahui. Namun ada dugaan kandungan bahan kimiawi dalam cat industri, semprotan aerosol, serta perubahan iklim mempengaruhi keadaan ozon tersebut.
William Ball, ahli fisika atmosfer dari Physikalisch-Meteorologisches Observatorium Davos World Radiation Centre, Swiss, mengatakan, "Saya tidak ingin orang panik atau terlampau khawatir, tapi ada sesuatu yang terjadi di stratosfer lapisan bawah yang penting untuk dipahami."
Mengutip dari laman ScienceMag, Ball dan kolega memanfaatkan data satelit untuk mengetahui kondisi ozon sejak dari permukaan Bumi, troposfer, hingga stratosfer. Hasilnya, ketebalan ozon di stratosfer bawah berkurang 2,2 Dobson unit, satuan yang dipakai untuk mengukur ketebalan ozon. Sementara konsentrasi ozon di stratosfer lapisan atas meningkat 0,8 unit.
Dahulu, kekhawatiran mengenai lapisan ozon yang menipis mengarah di wilaya Antartika. Saat itu zat kimia chlorofluorocarbons (CFC) disebut jadi biang kerok bolongnya ozon di atas Antartika sehingga sejumlah negara merasa penting untuk mengendalikannya.
Sadar akan bahaya tersebut, muncul traktat internasional bernama Protokol Montreal pada 1989 yang isinya bertekad memulihkan lapisan ozon di Antartika.