UNPI-CIANJUR.AC.ID - Profesor Ahmad Syafii Mufid, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta, mengimbau semua pihak yang terlibat dalam pemilihan kepala daerah untuk tinggalkan ujaran kebencian dan praktik negatif lainnya yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Syafii mengatakan, "Ujaran kebencian, baik menggunakan isu SARA atau bukan, itu harus ditinggalkan karena dapat menimbulkan perpecahan di antara kita."
Yang harus diwacanakan pada tahun politik sekarang adalah bagaimana membangun kesejahteraan dan menegakkan keadilan untuk semua, bukan lagi memainkan isu primordial, menurut direktur Indonesia Institute for Society Empowerment ini.
Jika isu kesejahteraan dan keadilan menjadi arus utama maka orang atau kelompok yang mengucapkan ujaran kebencian akan menjadi hina.
Syafii menambahkan, selain itu perlu ada kebijakan atau aturan hukum yang ketat agar kelompok-kelompok yang ingin membuat suasana menjadi panas tidak leluasa melakukan upaya-upaya yang dapat merusak keharmonisan masyarakat.
Menurut Syafii, pada saat yang sama seluruh elemen masyarakat harus tetap waspada terhadap isu-isu yang dapat memecah persatuan serta dapat menjaga keharmonisan dan kerukunan. "Tentu juga perlu peran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing dalam situasi politik 2018."
Syafii berharap kalangan legislatif dan eksekutif serta elit politik juga bisa turut serta menjaga keharmonisan. Ia juga berharap peran serta dari mantan kombatan untuk memberikan syiar kepada kelompoknya terdahulu dan masyarakat pada umumnya agar tidak mudah terprovokasi jika ada kelompok-kelompok yang mengembuskan isu agama dalam pesta politik.
Selain itu, LSM-LSM yang liberal juga harus diajak karena mereka inilah yang biasanya lebih didengar oleh kelompoknya, kata Syafii. "Mari kita jaga tahun 2018 ini sebagai tahun yang damai antikekerasan dan antiradikalisme."