UNPI-CIANJUR.AC.ID - Nilai transaksi saat Hari Belanja Online (Harbolnas) tahun ini mencapai Rp 4,7 triliun. Sebanyak 254 e-commerce yang menjadi peserta Harbolnas 2017 pun mencatat angka penjualan rata-rata 4,2 kali dibanding hari biasa, menurut Director Consumer Insight Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri.
Rusdy mengatakan, "Nilai total transaksi Harbolnas 2017 mencapai Rp 4,7 triliun, yang meningkat Rp 1,4 triliun dibandingkan tahun lalu."
Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri sebelumnya mengatakan bahwa transaksi ajang ini akan melebihi perkiraan hingga bisa menyentuh angka Rp 4,1 triliun.
Uniknya, peningkatan transaksi itu terjadi akibat dorongan peningkatan pembelian dari luar Jawa. Rusdy menjelaskan, "Meningkatnya transaksi tahun ini ternyata dikontribusi oleh transaksi di luar pulau Jawa yang meningkat 82 persen."
Transaksi-transaksi tersebut mayoritas terjadi pada jam sibuk belanja, yakni pada 09.00-12.00 WIB dan 15.00-21.00 WIB. Hal ini disebut Rusdy karena Harbolnas jatuh pada hari kerja. Kebanyakan pembeli berbelanja dari rumah, 8 persen dari mall, dan 9 persen dari rumah saudara. Penggunaan aplikasi dari gawai dominan dalam Harbolnas kali ini.
Rusdy menambahkan, "Penggunaan mesin peramban (browser) untuk berbelanja tahun ini semakin turun ya. 77 persen shopper berbelanja dari perangkat mobile (smartphone dan tablet) melalui aplikasi e-commerce itu sendiri."
Diakuinya pula, transaksi besar itu tak lepas dari magnet diskon. Sebanyak 80 persen responden pada survei daring mengakuinya. Namun, Rusdy menyebut bahwa pembeli juga mulai tertarik dengan tawaran voucher, yang naik dari sebelumnya 12 persen menjadi 39 persen, dan tawaran uang kembali atau cashback yang naik dari 8 persen menjadi 23 persen.
Pada Harbolnas tahun ini, produk yang paling banyak dibeli masih produk fesyen sebesar 74 persen (naik 6 persen). Posisinya disusul oleh produk jasa perjalanan atau travel 29 persen, dan produk kosmetik sebesar 28 persen.
Riset tersebut juga mencatat adanya dua pendatang baru yang langsung mencuat di Harbolnas kali ini. Yakni, bill top up atau isi ulang saldo yang mencapai 27 persen, dan produk buku sebesar 13 persen.
