UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku telah menyiapkan sebanyak 3,5 juta vial (botol) vaksin difteri.
Jumlah vaksin tersebut dianggap cukup. Pasalnya satu vial vaksin dapat digunakan untuk 8-10 orang, jelas Menteri Kesehatan Nila Moeloek. "(Vaksin) cukup banyak, jutaan vaksin. Karena satu vial itu kira-kira untuk 8-10 orang. (Pemerintah) ada sekitar 3,5 juta vial."
Pihaknya telah meminta PT Bio Farma sebagai produsen vaksin terbesar keempat di Indonesia, untuk meningkatkan produksi vaksin difteri pada 2018.
Kemenkes tengah menyusun program Outbreak Response Imunisasion (ORI) atau imunisasi massal sebagai langkah lain untuk mengatasi penyebaran wabah difteri, jelasnya. Program ini diprioritaskan berjalan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat untuk sementara waktu saat ini. "Tempat lain, mereka sudah melakukan juga seperti di Jawa Timur, mereka telah melakukan. Karena vaksin ini selalu berada di dalam pemda, kadinkes-kadinkes."
Difteri adalah penyakit infeksi akibat bakteri Corynebacterium diptheriae dan memiliki masa inkubasi dua sampai lima hari. Fatalnya bisa menyebabkan kematian, jelas Nila. "Gejalanya, anak ini demam tidak terlalu tinggi, 38 derajat. Tapi ada timbul selaput di kerongkongan, di laring yang menyebabkan kerongkongan kita tertutup dan tidak bisa napas."
Sehingga, bakteri tersebut akan menyebabkan gangguan di jantung dan syaraf yang menyebabkan pelemahan otot dan kematian.