UNPI-CIANJUR.AC.ID - Rokok elektrik atau vape sekarang ini dianggap sebagai alternatif merokok yang lebih aman. Banyak orang berdalih bahwa dampak bahaya yang dimiliki vape atau rokok elektrik tidak akan separah rokok konvensional.
Meskipun begitu, hasil penelitian dari University of North Carolina menunjukkan bahwa vape ternyata juga memberikan dampak serius bagi paru-paru sama seperti rokok konvensional.
Penulis utama penelitian dokter Mehmet Kesimer dilansir dari Metro, mengatakan, "Terjadi kebingungan tentang apakah rokok elektronik 'lebih aman' dibanding rokok konvensional karena dampak dari rokok elektronik baru mulai dipelajari."
Penelitian tersebut melakukan perbandingan air liur antara perokok yang menggunakan vape, rokok konvensional, hingga orang yang bukan perokok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna vape memiliki air liur dengan tingkat protein yang berhubungan dengan kondisi paru-paru buruk.
Vape mampu memicu penyakit seperti asma, radang paru-paru, hingga kondisi peradangan kronis seperti lupus dan psoriasis.
Lebih lanjut Kesimer mengungkapkan bahwa vape memiliki dampak berbahaya yang khas pada paru-paru. Hal tersebut menjadai tantangan konsep menggunakan rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih sehat.
National Health Service (NHS) mengungkapkan persetujuannya soal bahaya vape.Mereka mengungkapkan bahwa menurut bukti penelitian yang telah ada, rokok elektrik memiliki dampak buruk yang sama seperti rokok konvensional.
Hanya saja, hasil penelitian ini dianggap berbeda oleh agen pemerintah Inggris, Public Health England. Mereka mengungkapkan, vape atau rokok elektrik lebih aman 95 persen dibanding rokok konvensional.