UNPI-CIANJUR.AC.ID - Urine atau air kencing adalah cairan sisa metabolisme tubuh yang harus dibuang.
Sebelum dibuang dari tubuh, air kencing akan ditampung di dalam kandung kemih. Kandung kemih yang sudah penuh akan memberi sinyal ke tubuh bahwa ini adalah saatnya Anda buang air kecil.
Sayangnya, banyak orang yang justru menyepelekan sinyal ini. Entah karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau karena sulitnya mengakses toilet terdekat karena terjebak kemacetan dan toilet kotor. Tak dimungkiri, ada beberapa orang yang lebih memilih untuk menahan kencing dibanding harus kencing di toilet yang kotor.
Kemampuan tubuh seseorang untuk bisa menahan kencing berbeda-beda. Kapasitas tersebut tergantung pada beberapa hal.
Benjamin Brucker, asisten profesor urologi di NYU Langone Medical Center, dikutip dari Womens Health, mengatakan, "Kebanyakan perempuan bisa menahan kencing sampai enam jam, tapi ini bervariasi."
"Ini tergantung pada jumlah urin yang dihasilkan seseorang. Dan ini ditentukan juga oleh status hidrasi, penyerapan cairan, dan juga kapasitas fungsi ginjal. Fungsi ginjal ini ditentukan juga oleh kombinasi ukuran dan sensitivitas ginjal," katanya.
Meski demikian, ada bahaya yang mengintai di balik kebiasaan menahan kencing.
Judd W. Moul, Direktur Duke Prostate Center Division of Urologic Surgery dikutip dari Mens Health, mengatakan, "Menahan kencing bisa menyebabkan masalah serius."
Dalam kasus yang serius dan mengerikan, Moul mengungkapkan bahwa menahan kencing bisa jadi masalah serius untuk pria. "Seorang tentara muda datang setelah dia mabuk dan pingsan semalaman. Kandung kemihnya menahan beban sekitar tiga botol wine dan menyebabkannya jadi menggembung seperti kantung kendur."
"Sejak saat itu, si pasien tidak bisa lagi kencing dengan normal, dan harus menggunakan kateter di penisnya antara 4-6 kali sehari."
Joshua Meeks, urologis dari Northwestern Medicine mengungkapkan, secara umum beberapa bahaya lain menahan kencing adalah kencing yang menyakitkan, infeksi kandung kemih, sampai merusak ginjal.