UNPI-CIANJUR.AC.ID - Minuman bersoda bisa menyebabkan obesitas, sindrom metabolik, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, minuman bersoda juga menjadi penyebab penuaan dini.
Mengkonsumsi minuman manis bersoda mampu mempercepat penuaan sel kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit kronis, menurut hasil penelitian dari University of California-San Francisco (UCSF).
Mengonsumsi minuman manis bersoda secara rutin dapat memengaruhi perkembangan penyakit, menyebabkan kontrol metabolik gula dalam tubuh berkurang, serta mempercepat penuaan sel jaringan tubuh, menurut pernyataan Hello Sehat, Elissa Epel, salah satu peneliti, yang dilansir CNNIndonesia.
Penuaan dini karena mengonsumsi minuman bersoda secara rutin dapat diketahui melalui panjang Telomer.
Panjang Telomer menandai penuaan sel serta menentukan usia biologis sel. Telomer merupakan urutan DNA berulang yang menutupi ujung kromosom agar tidak menjuntai.
Telomer sendiri berfungsi untuk melindungi DNA dari kerusakan. Telomer akan memendek setiap kali membelah. Namun, jika Telomer terlalu pendek sel bisa berhenti membelah dan mati.
Telomer yang pendek juga dikaitkan dengan kerusakan jaringan, pembengkakan, dan resistensi insulin yang disertai dengan penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner dan diabetes yang berhubungan dengan penuaan.
Penelitian yang dilaksanakan UCSF tersebut melibatkan 5.309 partisipan dalam rentang usia 20-65 tahun. Penelitian tersebut menghitung jumlah konsumsi minuman soda sebanyak 600 ml setiap hari berhubungan dengan penambahan usia biologis sekitar 4,6 tahun.
Peneliti membandingkan panjang telomer, yang dilihat dari sampel darah, dengan konsumsi minuman bersoda pada setiap partisipan. Hasilnya partisipan yang mengonsumsi minuman bersoda dalam jumlah banyak cenderung memiliki telomer yang lebih pendek.
Mengonsumsi minuman bersoda secara rutin dapat memperpendek Telomer, sehingga sel-sel dalam tubuh menjadi lebih cepat menua.
Elissa Epel mengungkapkan, meskipun partisipan penelitian ialah orang dewasa, hasil penelitian juga dapat menggambarkan konsumsi minuman bersoda terkait pemendekan Telomer terhadap anak-anak.
Faktor lain yang dapat memengaruhi panjang Telomer ialah kebiasaan merokok, diet, ras, jenis kelamin, serta kecepatan sel darah dalam membelah.
Maka dari itu, untuk mempertahankan panjang Telomer dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, diet dengan gizi seimbang, olahraga teratur, mengola stres, dan tidak merokok.