UNPI.AC.ID, CIANJUR - Kemacetan di sepanjang Jalan Dramaga, baik arah Ciomas maupun jalan yang menuju kampus IPB, terjadi karena terlambatnya pembangunan Jalan Lingkar Dramaga.
Masyarakat, menurut Camat Dramaga Baehaki selalu dikorbankan dengan keputusan bupati yang dinilainya sangat lambat. Dia juga minta komitmen bupati yang berjanji akan menyelesaikan pembangunannya pada 2016. Padahal, rencana pembangunan Jalan Lingkar Dramaga sudah ada sejak 2004 silam. “Harus selesai 2016, karena ini guna kepentingan masyarakat,'' ujar Baehaki.
Agar cepat selesai, pihaknya meminta pemerintah daerah untuk segera membayar 30 bidang tanah yang belum dibebaskan, sehingga tidak ada lagi masalah dalam pembebasan tanah, katanya.
Baehaki menambahkan, “Kan sudah ada anggarannya Rp9 miliar, ya tunggu apalagi tinggal bayar, daripada jadi silva."
Jika Tim Apraisal pembangunan Jalan Lingkar Dramaga seolah berjalan sendiri tanpa koordinasi, ujarnya. Tim Apraisal tak becus mengurus masalah pembebasan tanah, sehingga menghambat pembangunan Jalan Lingkar Dramaga, kata Baehaki. Tim Apraisal sama sekali tidak berkoordinasi dengan pemerintah setempat, sehingga pembangunan dan pembebasan jalan tidak berjalan lancar.
Ia mengatakan, “Biar bagaimanapun pemerintah daerah yang paham wilayah, kalau ada koordinasi kami siap bantu, agar cepat selesai."
Hal ini juga dikeluhkan mahasiswa IPB Dramaga, Mahdi Hidayat. Menurutnya kondisi jalan yang selalu macet membuat stres mahasiswa meningkat, terlebih saat menghadapi ujian.
Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera menyelesaikan Jalan Lingkar Dramaga.''Kami sudah bosan mendengar janji,'' katanya.