UNPI-CIANJUR.AC.ID - Casih Bt Waan, Tenaga kerja wanita (TKW) asal Subang, Jawa Barat, berhasil diselamatkan oleh KBRI Damaskus dari wilayah konflik Deir Ezzor yang hingga kini masih dikepung ISIS.
Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Damaskus, AM Sidqi, mengatakan, "Casih Waan saat ini telah ditampung sementara di penampungan KBRI Damaskus sejak tanggal 14 Januari 2016. Bila sudah rampung urusan administratif keimigrasiannya, maka akan segera direpatriasi ke Indonesia."
Ketika KBRI Damaskus menerima permohonan dari majikan untuk memulangkan Casih Waan, proses evakuasi Casih Waan itu berawal, pada akhir Desember 2015.
Proses evakuasi itu menempuh medan yang sulit akibat jalur darat keluar dari kota Deir Ezzor diputus dan dikepung oleh para pemberontak, menurut Siqdi.
Hingga saat ini, Provinsi Deir Ezzor merupakan salah satu dari sedikit wilayah yang masih dikuasai Pemerintah Suriah di wilayah Timur yang berbatasan dengan Irak.
Deir Ezzor merupakan salah satu wilayah paling parah sekaligus medan perang paling hebat antara Angkatan Bersenjata Suriah dengan pemberontak Free Syrian Army (FSA), ISIS, serta Jabhat Al Nusra, sejak perang saudara meletus di Suriah.
ISIS berhasil menguasai hampir 80 persen wilayah Provinsi Deir Ezzor, sedangkan 20 persen sisanya dikuasai Pemerintah Suriah, yakni di wilayah sekitar Pangkalan Militer kota Deir Ezzor, sejak tahun 2014.
Militan ISIS berhasil menguasi Palmyra dan memotong jalur pasokan logistik yang masih tersisa untuk Deir Ezzor, pada Mei 2015.
KBRI Damaskus mengirim Nota Diplomatik kepada Pemerintah Suriah agar dapat membantu penjemputan TKI dari Deir Ezzor menggunakan fasilitas militer Suriah, setelah mempelajari berbagai alternatif evakuasi, pada tanggal 6 Desember 2015.
KBRI Damaskus melakukan pendekatan kepada Kementerian Dalam Negeri yang membawahi Kepolisian agar memerintahkan Kepala Kepolisian Wilayah Timur bekerja sama dengan Komando Militer Deir Ezzor agar mengevakuasi TKI tersebut dengan menggunakan helikopter ke wilayah aman di Kota Hasakah.
Usaha itu berhasil mengevakuasi TKW Casih Waan tersebut, dan sempat diinapkan selama sepekan di sebuah hotel di Hasakah.
Casih Waan kemudian diterbangkan ke Damaskus dengan menggunakan penerbangan swasta Suriah, Cham Wings Air.
Perlindungan TKI di wilayah konflik dapat terlaksana berkat hubungan yang terjalin baik dan terus dibina antara KBRI Damaskus dengan Kementerian terkait di Suriah, menurut Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI Damaskus, Makhya Suminar.
Ia mengatakan, "Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Suriah dalam penyelamatan Casih Waan patut dihargai mengingat dalam kondisi sulit dan terkepung, militer Suriah masih bersedia menyelamatkan seorang WNI."
Pemerintah Suriah sangat menghargai posisi Pemerintah Indonesia yang tidak berpihak dalam konflik yang terjadi di Suriah dan tetap membuka misi diplomatiknya di Damaskus dengan dipimpin oleh seorang Duta Besar, ujar Makhya.