UNPI-CIANJUR.AC.ID - Bakal calon presiden utama Partai Republik Donald Trump sedang melakukan apa dilakukan organisasi teror ISIS, demikian tuduhan spekulator uang yang menjadi miliarder dan filantropis, George Soros.
Trump dan pesaing utamanya sesama Republik Ted Cruz malah sedang mendorong muslim kepada terorisme, ujar Soros. "Dengan menjual ketakutan, dia dan Cruz sedang melakukan pekerjaan ISIS. Mereka menginginkan orang berbalik melawan masyarakat muslim dan membuat masyarakat muslim tidak memiliki alternatif untuk terorisme. Ini mengubah masyarakat muslim menjadi ladang pembibitan ISIS."
Krisis migrasi telah membuat Eropa terpecah. Krisis ini terjadi karena Eropa tidak memperlakukan pengungsi dengan baik dan kalah sewaktu dia dan para pencari suaka Eropa Timur mengungsi ke Barat pada 1950-an, menurutnya.
Soros mengungkapkan, "Saya menjadi migran selama 15 tahun, tetapi saat itu migran diperlakuan lebih baik. Saya bisa kuliah, mendapatkan pekerjaan, memperoleh paspor, dan bisa memiliki gaji 100.000 dolar AS sebelum pensiun. Padahal saat itu saya hanyalah pengungsi."
Presiden Rusia Vladimir Putin pun dituduh Soros telah memperburuk krisis pengungsi Eropa dengan memerintahkan pemboman warga sipil Suriah sehingga rakyat ini ramai-ramai kabur ke Eropa. "Putin ingin membuat Uni Eropa ambruk."
Soros mengatkan, "Uni Eropa dilanda krisis eksistensila karena migrasi. Uni Eropa tercerai berai."