UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kebhinekaan Indonesia saat ini tidak hanya mengenai suku dan ras namun juga mencakup konteks kekinian, menurut Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono.
Dalam seminar bertajuk Local Color and Local Wisdom di Yogyakarta, Minggu, Ia mengatakan, "Yaitu kebhinekaan yang mampu menyongsong segala nilai yang masuk dalam konteks globalisasi dan digitalisasi yang membuat dunia tanpa batas, tanpa jarak."
Keterangan tertulis MPR RI menyebutkan kegiatan yang turut dihadiri budayawan dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Singapura ini merupakan upaya studi banding tentang kebhinekaan dalam skala regional.
Dijelaskan bahwa, kebhinekaan di Brunei dan Malaysia juga dimunculkan melalui karya para sastrawan dan budayawan. Mereka melahirkan karya seni yang memberikan warna dan kualitas pada persatuan dan kesatuan bangsa.
Ma'ruf mengatakan, "Indonesia harus mampu mengantisipasi ini. Kebhinekaan kita diperkaya dengan ini."
Kegiatan ini turut dihadiri penulis dari Brunei Darussalam Aji Sulaeman, tokoh televisi Brunei Husain Rachman, Datuk Zurinah Hasan dari Malaysia, Ampuan Brahim Tengah Brunei, DR Noorhayati AB Rachman University of Malaya, Malin Gazali dari Malaysia, M Khoir, Saleh Rahmat dari Malaysia, Zamawi Imron dari Indonesia Suminto A Sayuti dari UN Jogjakarta.
"Soal kebhinekaan bukan hal yang asing," kata Husain Rachman, seperti dilaporkan Antara.