UNPI-CIANJUR.AC.ID - Calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (11/8/2016) menyebut seteru Hillary Clinton dan Presiden Barack Obama sebagai 'para pendiri' kelompok bersenjata ISIS.
Reuters melaporkan, Trump mengaku menentang perang Irak pada masa kepemimpinan George W. Bush, "Dia (Obama) adalah pendiri ISIS. Demikian pula dengan Clinton. Saya menyebut mereka sebagai para pendiri orgasasi tersebut."
Kepada CNBC, Trump mengatakan, "Dia seharusnya tidak melakukan penarikan pasukan (dari Irak) dengan cara itu. Ini adalah kebijakan yang buruk."
Sebelumnya Trump mengkritik Obama dan Clinton, yang pada 2009-2013 lalu menjabat sebagai menteri luar negeri, karena dinilai salah dalam menarik pasukan Amerika Serikat dari Irak.
Trump menganggap kebijakan tersebut membantu kebangkitan ISIS yang kini menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah.
Namun pernyataan terbaru Trump pada Kamis membawa kritik yang sama pada tingkatan yang baru. Trump pertama kali mengungkapkan penilaian bahwa Obama mendirikan ISIS pada Rabu dalam pidato kampanye di Florida. Dia kemudian mengulangi hal tersebut dalam wawancara dengan CNBC pada Kamis.
Dalam jajak pendapat terbaru, Trump semakin tertinggal dari Clinton, mantan ibu negara dan senator, dalam pertarungan menjelang pemungutan suara pada 8 November mendatang. Survei dari RealClearPolitics menunjukkan bahwa Clinton unggul dari Trump sebesar 7,7 poin dengan angka 48 persen berbanding 40,3 persen.
Sementara itu Obama memang sejak awal dikenal menentang perang di Irak. Pada masa kampanye pemilu presiden tahun 2008, dia berjanji akan mengakhiri perang tersebut. Dia menepati janjinya pada 2011.
Mengenai tudingan soal ISIS, organisasi ini merupakan pecahan kelompok teroris Al Qaeda yang sudah muncul embrionya pada awal invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003. Mereka menjadi terkenal pada 2014 karena tindakan brutal dan deklarasi sepihak pendirian negara Islam di Irak dan Suriah.
Menanggapi tudingan Trump, juru bicara Clinton, Jesse Lehrich, membantahnya dengan menunjuk pada keberhasilan serangan udara Amerika Serikat dalam mengusir ISIS dari pangkalan di Libya. "Sekedar informasi saja, milisi yang didukung Amerika Serikat berhasil merebut benteng ISIS di Libya karena kebijakan serangan udara dari Obama."
Trump dengan tegas mengatakan, "Apa yang salah dari perkataan saya? Kenapa semua orang memprotes saat saya mengatakan dia adalah pendiri ISIS? Yang saya lakukan adalah mengatakan kebenaran. Saya adalah penyampai kebenaran."