UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan dampak negatif globalisasi dan mudahnya akses informasi serta ancaman bahaya narkoba harus diantisipasi semua pihak termasuk dari kalangan pondok pesantren, termasuk kyai harus kenal teknologi.
Mensos berujar, "Kyai pun sudah harus mengenal teknologi." Saat ini tantangan dalam membina generasi muda semakin berat, seperti berbagai kasus kejahatan seksual yang berujung dengan kekerasan, kesadisan hingga pembunuhan.
Salah satunya kasus pemerkosaan yang berujung kematian Yuyun, siswi sekolah menegah pertama (SMP) di Rejang Lebong, Bengkulu, yang melibatkan pelaku tujuh anak di bawah umur. Faktanya, menurut Khofifah, mereka sering menonton video porno dari teepon seluler, menenggak minuman keras dan diajak berbuat negatif oleh pelaku lain yang sudah dewasa.
Mensos menambahkan, "Belum lagi narkoba, di Indonesia setiap hari ada 50 orang yang meninggal gara-gara narkoba. Pada tahun 2013 sampai 2014 saja, diperkirakan ada Rp63 triliun uang yang dipakai untuk membeli narkoba."
Ia mengingatkan narkoba dapat masuk dari segala penjuru. "Ini ujian yang luar biasa. Makanya, aman tentram bagi seorang kyai mungkin berbeda definisinya dengan polisi." Saat ini, Kementerian Sosial meminta dilakukan pemetaan terhadap potensi pondok pesantren.
Khofifah mengatakan, "Mana yang di bidang bahari, agronomi dan wirausaha."