Indonesia Butuh Bangun Kampus Siber UT Bisa Jadi Pelopor
unpi/medcom.id • Jumat, 04 September 2020 17:54 Wib
Sumber Foto : integrity.aristotle.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ingin membangun kampus pendidikan siber. Menurut Nadiem, Universitas Terbuka (UT) bisa menjadi pelopor kampus siber.
"UT hendaknya bisa menjadi contoh untuk mengakselerasi penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran. Rencana pengembangan Indonesia Cyber Education Institute atau Universitas Terbuka Siber (UTS) harus segera direalisasikan," kata Nadiem dalam siaran Youtube Dies Natalis UT ke-36, Jum'at 4 September 2020.
Menurutnya, UT telah berhasil melakukan transformasi pada bidang pendidikan. UT secara pesat terjun dalam perkembangan teknologi.
"UT telah bertransformasi dengan pesat mengikuti perkembangan teknologi untuk melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) secara daring sepenuhnya, mulai dari penerimaan mahasiswa baru, proses pembelajaran hingga ujian," lanjut Nadiem.
Setidaknya, kata Nadiem dalam 10 tahun terakhir UT sangat efektif menerapkan PJJ. Tak hanya itu, kualitas dari PJJ yang diselenggarakan UT juga dinilai sangat baik.
Tak heran, kata Nadiem, UT saat ini telah menjadi kiblat penjaminan mutu pendidikan jarak jauh di dunia. Ketika UT mampu menjadi UTS, Nadiem berharap akses pendidikan akan menjadi lebih luas.
"Berbekal pengalaman panjang yang dimiliki UT dalam menyelenggarakan PJJ dan telah tersedianya 39 unit program pembelajaran jarak jauh di 34 provinsi, UT bisa menjadi platform PTN dan PTS lain menawarkan program PJJ," terang Nadiem.
Nadiem menyebut UT telah menjadi pelopor pendidikan untuk masa depan. Terlebih banyak mahasiswa UT yang saat ini kuliah sambil bekerja.
Hal itu sekaligus menjawab tantangan, dimana mahasiswa harus sudah akrab dengan dunia kerja sembari menimba ilmu. Dengan hal itu, Nadiem percaya target pendidikan yang berorientasi pada dunia industri dapat tercapai.
"Kebutuhan ini akan semakin tinggi di masa depan karena perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan itu sangat pesat," ungkap Nadiem.