Penguatan Ekosistem Kunci Keberhasilan Pernikahan Vokasi dan Industri
unpi/medcom.id • Rabu, 01 Juli 2020 09:00 Wib
Sumber Foto : kemendikbud.go.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Penguatan ekosistem menjadi salah satu keberhasilan dari "Pernikahan Massal" antara pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Sebab setiap sektor industri sendiri memiliki ritme dan kekhasan yang berbeda-beda.
"Laju perubahan setiap industri tidak sama. Maka dari itu, dalam penyiapan SDM perlu juga untuk menguatkan ekosistem pendukungnya. Ekosistem ini dalam bentuk lembaga dan cara kerja. Diharapkan dengan ekosistem yang kondusif, mampu menjawab tantangan di dunia kerja," terang Wakil Ketua Komite Tetap Pelatihan Ketenagakerjaan KADIN Indonesia, Miftahudin, Webinar Peluncuran Program Up-skilling dan Re-skilling Guru Kejuruan SMK dan Bantuan Pemerintah Bidang Kemitraan dan Penyelarasan dengan DUDI, Selasa, 30 Juni 2020.
Miftah dalam keterangannya juga menjelaskan, bahwa saat ini industri membutuhkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk belajar (ability to learn). Artinya, para lulusan SMK dituntut untuk bisa beradaptasi dari satu keahlian ke keahlian lainnya.
Senada dengan Miftah, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Ahmad Saufi menambahkan, pihaknya telah membentuk Forum Pengarah Vokasi (FPV) sebagai komitmen untuk membangun ekosistem kemitraan yang baik antara pendidikan vokasi dengan DUDI.
Fungsi untuk membangun ekosistem ini sudah ada di Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Kemendikbud.
"Kita harus membangun kerja sama yang berbasis simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Namun selain menguatkan kemitraan ini, saya juga ingin berpesan kepada para siswa agar mau belajar berbagai jenis skils, termasuk bahasa dan menambah pengalaman melalui kegiatan yang bermanfaat," ujar Saufi, dilansir Medcom.id.
Sebelumnya, Kemendikbudtengah merancang kurikulum baru untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kurikulum tersebut akan dibuat lebih sederhana, namun sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
"Kita sedang merancang kurikulum SMK yang baru, yakni lebih simpel danmatchkarena disusun bersama industri. Kurikulum ini mencakup pemenuhan kompetensihard skilldansoft skillsecara seimbang," tutur Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam Webinar Peluncuran ProgramUp-skillingdanRe-skillingGuru Kejuruan SMK dan Bantuan Pemerintah Bidang Kemitraan dan Penyelarasan dengan DUDI, Selasa, 30 Juni 2020.