SDM Keteknikan Indonesia Masih Belum Cukup Kompetitif
unpi/pikiran rakyat • Senin, 29 Juni 2020 14:30 Wib
Sumber Foto : merionwest.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Sumber daya manusia (SDM) di bidang keteknikan di Indonesia dianggap masih belum cukup kompetitif. Dengan demikian, tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia berada dalam kerangka pengembangan sumber daya manusia di bidang keteknikan.
Demikian benang merah diskusi melalui webinar bertajuk Tantangan Pembangunan Infrastruktur dan Peran Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia, Sabtu 27 Juni 2020. Hadir dalam diskusi tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Budaya Nizam dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Heru Dewanto.
Dirjen Dikti Nizam mengatakan, jumlah prodi teknik sipil di Indonesia saat ini sebanyak 474 prodi. Terdapat sekitar 1,4 juta mahasiswa fakultas teknik yang setiap tahunnya meluluskan antara 200.000-300.000 sarjana tenik.
Namun demikian, rasio insinyur di Indonesia saat ini dikatakannya masih jauh di bawah India dan Tiongkok. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menyiapkan SDM keteknikan.
Menurutnya, pembangunan bangsa tidak dapat terpisahkan dari adanya fakultas teknik perguruan tinggi. Salah satunya dalam pembangunan bidang infrastruktur. "Saat ini Indonesia membutuhkan SDM andal dan unggul untuk berpartisipasi dalam keberhasilan pembangunan infrastruktur," kata Nizam, dilansir Pikiran-Rakyat.com.
Ketua PII Heru Dewanto menyampaikan tantangan keinsinyuran di Indonesia yang menurutnya terkendala oleh ketidaksesuaian dan ketidakcukupan kompetensi. PII dikatakannya melakukan beberapa upaya untuk mengatasi kedua masalah tersebut.
Pertama, melalui standarisasi prodi teknik melalui LAM Teknik PII dan standarisasi internasional melalui IABII PII. Kedua, Pendirian program studi program profesi insinyur (PSPPI). Ketiga, Standarisasi sertifikat profesi insinyur hingga ke tingkat dunia agar insinyur Indonesia diakui dan memiliki kesempatan keinsinyuran yang luas di dunia. Keempat, melakukan registrasi insinyur untuk mengembangkan database insinyur Indonesia.
Ia menambahkan, "Upaya lain yaitu dengan meningkatkan pengembangan diri secara berkelanjutan di bidang teknik dan pembentukan Badan Kejuruan untuk keahlian baru atau spesialisasi tertentu."
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris