Ekosistem Pendidikan Jangan Direcoki Konflik Kepentingan
unpi/medcom.id • Jumat, 15 Mei 2020 09:15 Wib
Sumber Foto : liberty.edu
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Iwan Syahril, menyebut ekosistem pendidikan harus dibenahi. Ekosistem pendidikan tidak boleh direcoki konflik kepentingan.
"Pendidikan ini untuk bangsa, bukan masalah politik. Pimpinan di sekolah tidak melihat kepentingan di pendidikan, ego sektoral," kata Iwan dalam konferensi video, Rabu, 13 Mei 2020.
Menurutnya, warga pendidikan, terutama kepala sekolah, harus terhindar dari politik praktis. Hal ini agar kepala sekolah fokus membenahi sekolah bukan ikut pemilihan kepala daerah.
"Kami akan koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) baik pusat dan daerah untuk menjaga itu," terang Iwan, dilansir Medcom.id.
Dia berharap semangat menjaga itu muncul dari pribadi pimpinan sekolah masing-masing. Kepala sekolah juga harus bisa melindungi kepentingan bersama.
"Jadi semua tujuan pendidikan berjalan sesuai harapan. Disaat terlalu banyak orientasi, akan mengaburkan pembelajaran. Ini hal yang penting kita ingin perbaiki," lanjut Iwan.
Iwan mengatakan kepala sekolah yang diharapkan tentu tak tiba-tiba muncul. Kemendikbud mencoba membangun skema kepala sekolah unggul guna menciptakan ekosistem pendidikan yang baik.
"Kepemimpinan yang baik kita kelola kita maksimalkan sebesar-besarnya. Salah satunya dengan organisasi guru penggerak," jelas Iwan.
Dia berharap organiasi atau komunitas pendidikan mampu bergotong-royong untuk membangun kualitas guru hingga kepala sekolah. Tahaan selanjutnya, menyusun pembelajaran tepat sasaran.