Tantangan dan Peluang Kuliah Daring
unpi/republika • Rabu, 13 Mei 2020 10:04 Wib
Sumber Foto : activia.co.uk
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Selama hampir dua bulan, kebijakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah telah dilaksanakan oleh mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.
Rencana perkuliahan secara daring sebenarnya telah dicanangkan sejak Mohamad Nasir masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Menurut rencana awal diharapkan pembelajaran secara daring bisa terlaksana sampai 30 persen di masing-masing universitas. Namun kondisi saat ini membuat rencana tersebut 100 persen telah dilaksanakan oleh hampir semua universitas di Indonesia.
Jamal Wiwoho, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menjelaskan, kuliah daring bisa dilaksanakan secara sinkronus misalnya dengan zoom cloud meeting, maupun ansinkronus misalnya dengan WhatsApp Group, Spada, open couse where, surel atau e-mail, sms broadcast dan sebagainya. Sehingga beban pulsa atau kuotanya tidak begitu mahal.
"Kuliah daring dengan sistem tersebut dapat memberi tiga manfaat yakni bisa berjalan efektif, efisien, bisa terdokumentasi dengan baik dan tetap terpenuhinya jam belajar sesuai ketentuan," papar Jamal, dilansir Republika.
Jamal menambahkan, kuliah daring memang tidak sesempurna perkuliahan di kelas secara langsung. Pelaksanaannya memerlukan kombinasi yang baik antara fasilitas yang digunakan serta kemampuan dari sumber daya manusianya. Kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini penting untuk diperhatikan. Contohnya dosen maupun mahasiswa diharapkan bisa menyesuaikan dengan perkembangan sistem teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan kelas online dengan berbagai aplikasi.
"Jika dibandingkan memang belum sebaik dengan sistem kuliah di kelas, namun dalam keadaan seperti ini roda tridarma perguruan tinggi tetap harus berjalan," jelas dia.