WhatsApp Terancam Bahaya Spyware Lewat Panggilan Telepon
unpi/antaranews • Rabu, 15 Mei 2019 13:42 Wib
Sumber Foto : digit.in
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Aplikasi pesan WhatsApp ditemukan memiliki celah keamanan yang dapat diinjeksi spyware yang akan menginfeksi ponsel melalui panggilan telepon, baik diangkat maupun tidak.
Celah keamanan ini pertama kali diberitakan oleh The Financial Times, spyware itu dibuat perusahaan keamanan intelijen NSO dari Israel, dikutip dari laman The Verge.
Setelah melakukan panggilan telepon, spyware akan mengaktifkan kamera dan mikrofon, memindai email dan pesan serta mengambil lokasi data pengguna. WhatsApp mengonfirmasi kabar spyware ini dan meminta pengguna mereka untuk segera memperbarui aplikasi.
"WhatsApp meminta pengguna untuk memperbarui aplikasi ke versi terkini, juga memperbarui sistem operasi ponsel demi melindungi potensi perangkat dieksploitasi yang menyasar informasi yang disimpan di ponsel," kata WhatsApp dalam keterangan tertulis, dilansir Antaranews.
Celah keamanan ini ditemukan awal Mei dan pekan lalu, seorang pengacara kasus hak asasi manusia di Inggris Raya diserang oleh program Pegasus dari NSO, menurut lembaga Citizens Lab.
WhatsApp sudah memblokir serangan tersebut dan sedang menyelidiki kasus tersebut.
Menurut sumber yang dirahasiakan, WhatsApp belum bisa menaksir jumlah perangkat yang diserang spyware tersebut.
NSO menyatakan menjual program Pegasus mereka ke lembaga pemerintah dan penegak hukum untuk memerangi tindakan kriminal dan terorisme.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris