Kemenristekdikti Klaim Lahirkan 1.307 Startup dalam 3 Tahun
unpi/cnnindonesia • Kamis, 18 April 2019 12:36 Wib
Sumber Foto : epicentreuwindsor.ca
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kementerian Riset dan Teknologi Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengklaim telah melahirkan 1.307 perusahaan rintisan (startup) sejak 2015 hingga 2018. Sekitar 748 diantaranya disebut sebagai startup yang siap masuk ke industri.
Sementara 32 startup dianggap telah matang atau dewasa dengan valuasi omzet sekitar 457 persen dari jumlah pendanaan awal yang diberikan oleh program ini. Akumulasi omzet dari 32 startup mencapai Rp61,3 miliar, sementara angka pendanaan awal dari Kemenristekdikti mencapai Rp13,4 miliar.
"Hingga sekarang ada 1.307 startup. Dari 54 ke 207 ke 665, ke 925, dan sekarang 1.307. Dari 1307 dipisahkan ada startup dan calon startup," kata Menristekdikti Mohamad Nasir beberapa waktu lalu, dilansir CNNIndonesia.
Jumlah 1.307 ini merupakan jumlah startup dan calon startup. Klasifikasi startup dalam program ini adalah bagi perusahaan yang sudah siap masuk industri. Calon startup adalah perusahaan yang belum siap masuk industri, kata Nasir.
Kesemua startup yang lahir dalam Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) di bawah naungan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi.
Dalam kesempatan yang sama Direktur PPBT Retno Sumekar mengatakan setiap perusahaan mendapatkan pendanaan sekitar Rp250 juta hingga Rp800 juta.
Retno mengatakan para startup ini tidak hanya terfokus pada sektor teknologi informasi dan komunikasi. Dalam program ini ada delapan sektor startup yakni, TIK, pangan, kesehatan dan obat-obatan, pertahanan keamanan, energi, transportasi, material maju dan bahan baku.
Menristekdikti juga mengundang pihak ketiga dari 44 universitas, tujuh Lembaga Litbang Daerah, dan delapan institusi swasta sebagai penguji atau inkubator para startup. Selama proses penyaringan, Kemenristekdikti juga mengundang ketiga pihak tersebut.
Retno mengatakan para startup yang mengajukan proposal ini sudah harus memiliki produk jadi. Meskipun produk ini belum sempurna, Retno mengatakan produk juga menjadi pertimbangan reviewer dan inkubator.
"Setahun yang daftar ada 800 ribu hingga 1000. Yang datang ke kami itu harus ada prototipe bukan ide saja. Jadi ada produk meskipun belum sesuai standar. Reviewer akan nilai secara substansi terkait prospeknya di industri," ujar Retno.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris