unpi/antaranews • Selasa, 08 Januari 2019 14:30 Wib
Sumber Foto : pbs.org
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Direktur nutrisi di Center for Science in the Public Interest, Washington Bonnie Liebman di Medical Daily, menyebutkan, minuman bervitamin ternyata tidak benar-benar bermanfaat bagi tubuh.
Minuman bervitamin biasanya menyebutkan kata-kata seperti meningkatkan 'fokus' dan 'energi', namun nyatanya hal itu tidak didasarkan pada bukti ilmiah atau data kesehatan masyarakat.
"Iklan label menggunakan bahasa yang tidak jelas sehingga Anda merasa mendapat manfaat, bahasanya sangat tidak jelas sampai-sampai perusahaan tidak memerlukan bukti (untuk mendukung) bahasa itu," kata Liebman kepada TIME.
Minuman bervitamin juga cenderung mengandung gula. Ecowatch (laman yang menyajikan berita lingkungan dan berbasis di Amerika Serikat) mencatat sebotol air vitamin 20 oz (sekitar setengah liter) mengandung sekitar 120 kalori dan 32 gram gula.
Jenis gula yang digunakan bervariasi berdasarkan negara, untuk produk yang dijual di Amerika Serikat cenderung menggunakan fruktosa kristal, komponen yang lebih berbahaya.
"Konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat meningkatkan kolesterol darah, trigliserida, tekanan darah, resistensi insulin, penumpukan lemak di sekitar organ Anda dan risiko penyakit lemak hati," menurut laman Healthline.
Penelitian mengungkapkan minuman berpemanis berhubungan dengan meningkatnya risiko obesitas, diabetes, kerusakan gigi, dan masalah kesehatan lainnya.
Tetapi karena minuman itu biasanya juga diperkaya dengan zat gizi mikro, adakah manfaatnya?
Asupan beberapa mikronutrien yang direkomendasikan sebenarnya bisa terpenuhi lewat menu makanan sehari-hari. Jadi, tambahan zat gizi mikro yang didapat melalui konsumsi minuman mungkin tidak benar-benar membuat perbedaan nyata bagi kesehatan. Selain itu bisa jadi berlebihan.
Nutrisi tertentu seperti vitamin A dan vitamin E sebenarnya bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Peningkatan 25-50 persen dari asupan yang disarankan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.
Alasannya, kedua vitamin ini tidak dibuang lewat urin sehingga cenderung menumpuk di jaringan dan berpotensi menyebabkan komplikasi.
"Jika Anda mengkonsumsinya secara berlebihan, Anda secara bertahap akan mendapat masalah dengan fungsi hati," Ahli diet, Mara Z. Vitolins.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris