UNPI-CIANJUR.AC.ID - Setelah negara Arab Saudi memutuskan semua hubungan dengan Tehran, menyusul serangan terhadap misi diplomatiknya di Republik Islam Iran, para diplomat Iran telah meninggalkan Arab Saudi, demikian lapor kantor berita Saudi SPA seperti dikutip AFP.
Dengan menumpang sebuah pesawat pribadi Iran, Staf Kedutaan Besar Iran di Riyadh dan yang berada di konsulat di Jeddah telah meninggalkan Saudi.
Para diplomat itu telah tiba di Tehran dengan menayangkan gambar pesawat mereka setelah mendarat di Bandara Mehrabad, Tehran, menurut laporan stasiun penyiaran resmi Iran IRIB. Pesawat itu mengangkut 54 diplomat Iran dan keluarganya yang disambut oleh salah seorang deputi menteri luar negeri Iran.
Setelah demonstran yang marah membakar gedung kedutaan besar Saudi di ibu kota Iran dan konsulatnya di Mashhad, yang merupakan tanggapan atas eksekusi yang dilakukan Riyadh menyusul eksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr yang menjadi penggerak utama demonstrasi Syiah pada 2011, Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dan penerbangan dengan Tehran.
Duta Besar Iran untuk Arab Saudi Hossein Sadeghi mengatakan, respons atas eksekusi itu tidak alamiah. Sedangkan kemarahan atas eksekusi Nimr itu alamiah. "Meskipun demonstrasi adalah hak asasi manusia, serangan terhadap sebuah kedutaan besar dan pelanggaran komitmen bisa merusak citra Republik Islam."
Seperti dikutip AFP, Hossein menambahkan, "Langkah ini tidak bisa diterima dan salah, kita mesti menarik sebuah pelajaran sehingga di samping menjamin hak untuk berunjuk rasa, tindakan semacam itu semestinya tidak boleh terjadi."