UNPI-CIANJUR.AC.ID - Sasaran pemeriksaan berikutnya oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno.
Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, mengatakan, "Penyidik belum menemukan waktu yang pas. Belum ada informasi juga."
Tim penyidik membutuhkan kesaksian dari Rano Karno untuk melengkapi berkas penyidikan tiga tersangka yang telah ditetapkan komisi antirasuah dalam kasus pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terkait pembentukan Bank Daerah Banten, jelas Priharsa.
Ia berujar, "Penanggilan Rano nantinya terkait rencana Pemerintah Provinsi Banten untuk pembangunan Bank Banten."
Hari ini penyidik membidik kesaksian dari Direktur Operasional PT BGD Franklin Paul Nelwan dan dua anggota DPRD setempat yakni Luay Sofani dan Ely Mulyadi.
Dua anggota DPRD Banten sebelumnya dicokok KPK pada 1 Desember 2015. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Banten dari Fraksi Golkar, SM Hartono, dan Ketua Fraksi PDIP di DPRD setempat, Tri Satriya Santosa. Direktur Utama PT Banten Global Development Ricky Tampinongkol juga diciduk Penyidik.
KPK mengamankan uang dalam bentuk dolar Amerika Serikat dan rupiah. KPK menduga kedua legislator daerah menerima uang dari Ricky.
Ricky memimpin perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banten. Perusahaan ini yang akan mengakuisisi Bank Pundi agar dijadikan Bank Banten. Dibutuhkan bantuan penyertaan modal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), untuk proses akuisisi tersebut. Rupanya parlemen tak menyetujui langsung saat ekspose dari PT BGD, sebelum proses pembelian Bank Pundi.
Belum percaya pada argumentasi PT BGD untuk membeli bank tersebut, kata Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah.
Pendapat kedua (second opinion) dari para tokoh perbankan seperti Muchtar Mandala, Tryana Syam'un, Embay Mulya Syarief, Saefudin Noor, dan akademisi Boyke Pribadi, ditunggu Asep. Rencananya, hasil pertimbangan dari para tokoh akan didapat pada Rabu 3 Desember 2015.
PT BGD akan membeli saham Bank Pundi sedikitnya 50 persen. Pembangunan bank daerah merupakan proyek besar buat perusahaan pelat merah pimpinan Ricky dengan nilai proyek sebanyak Rp900 miliar.
Asep menjelaskan, target pembangunan bank daerah harus rampung pada tahun 2016. Bank daerah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah di provinsi setempat. Amanatnya telah termaktub dalam Perda Nomor 5 Tahun 2013.