BPPT terus menggaungkan transformasi teknologi dan digital
unpi/antaranews • Senin, 24 Agustus 2020 16:00 Wib
Sumber Foto : interacaodigital.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan pihaknya terus menggaungkan transformasi teknologi dan transformasi digital.
"BPPT juga siap mewujudkan lompatan besar inovasi, mendukung cita-cita Indonesia Maju menuju negara berbasis inovasi," ujar Hammam dalam sambutannya pada peringatan HUT ke-42 BPPT di Jakarta, Senin.
Hamman menjelaskan bahwa Undang-undang No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Imu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) memberikan mandat penting bagi BPPT untuk terus melahirkan inovasi teknologi dalam mendukung program prioritas nasional.
"Iptek menjadi landasan ilmiah dalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan nasional bukan sekedar iptek untuk kemajuan iptek," ujar Hammam lebih lanjut.
Menurut dia, menghadirkan inovasi dan layanan teknologi terbaik demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, membutuhkan kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam sebuah ekosistem inovasi. Ekosistem inovasi pentahelix, mengusung pola kerja sama antar pemerintah, industri/bisnis, akademisi, hingga dukungan komunitas maupun media massa, yang merupakan pemangku kepentingan penyelenggara Iptek dalam menghasilkan produksi inovasi buatan Indonesia.
BPPT juga berupaya membangun ekosistem inovasi nasional seperti saat BPPT dalam pembetukan Task Forces Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penangan Pandemi COVID-19 (TFRIC-19)
Hammam menuturkan bahwa TFRIC-19 yang diorkestrasi BPPT adalah sebuah wujud nyata keberhasilan ekosistem inovasi nasional. Dengan anggota yang berasal dari 8 institusi litbang pemerintah, 18 perguruan tinggi, 4 industri nasional, 6 starup, 3 rumah sakit, dan 15 komunitas, TFRIC-19 telah menghasilkan lima produk inovasi alat kesehatan yang telah digunakan dalam mendukung penanganan wabah COVID-19 di Tanah air.
Lima produk tersebut urai Hammam adalah Rapid Diagnostic Test (RDT) kit, PCR (Swab) test kit, Mobile Laboratory Biosafety Level 2 (BSL-2), Emergency Ventilator dan sistem deteksi COVID-19 dengan menggunakan pencitraan medis berbasis Kecerdasaan Artifisial atau Artificial Intelligences (AI).