UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pemerintah resmi merangkul eSport sebagai cabang olahraga baru di Asian Games 2018. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengakui bahwa eSport bisa dikategorikan sebagai olahraga.
Plt Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade lndonesia Helen Sarita Delima mengakui eSport sebagai olahraga berbasis teknologi karena mengandung unsur unsur olahraga seperti ketangkasan, konsenstrasi tinggi, kecerdasan dan kecepatan dalam membangun dan menerapkan strategi. Otak manusia dipacu untuk menerapkan strategi.
Helen menambahkan, "Dikaitkan dengan eSport ada unsur olahraga karena menggunakan tenaga manusia , kecepatan dan ketangkasan. Mirip bridge atau catur. Elektronik atau tidak selama dia pakai tenaga manusia, menggunakan ketangkasan dan kecepatan. Itu bisa jadi olahraga. Ini unsur terkandung dari sport, jadi eSport menurut saya adalah olahraga."
Dalam kesempatan yang sama, Indonesia eSports Asosiation (IeSPA) Eddy Lim mengatakan definisi gamer dan dan atlet eSport harus dibedakan. Eddy mengatakan Gamer biasa hanya bermain untuk mengejar kesenangan semata.
Eddy menyebut atlet eSport memiliki kemampuan di atas rata-rata dan memiliki tuntutan tuntutan tersendiri untuk menjaga kemampuannya. Selain itu atlet eSport harus memiliki nilai yang baik di mata pelajaran eksakta. Dengan nilai yang baik, merefleksikan kualitas kemampuan atlet eSport.
"Mereka harus punya fisik yang prima. Salah satu syarat atlet eSport harus melatih fisik. Mereka juga harus memiliki pengetahuan yang bagus seperti matematika dan fisika. Logika yang bagus biasanya bagus juga prestasinya di eSport apabila bagus di mata pelajaran tersebut," kata Eddy, dilansir Antara.
Pelatih atlet eSport Andrew Joseph Bali mengakui bahwa seorang atlet eSport harus mampu menjaga konsentrasi di depan layar komputer. Andrew juga mengakui anak-anak asuhnya harus latihan fisik berupa kardio setiap paginya dan dilarang tidur lebih dari jam 23.00 WIB.
"Atlet eSport itu sama saja dengan atlet reguler, sama-sama harus jaga fisik. Konsentrasi di depan komputer itu tidak semudah yang dibayangkan. Dijaga makanannya, jaga fisik, futsal, gym," ujar Andrew.
Andrew mengakui dengan fisik yang prima, atlet eSport bisa menjaga konsentrasi ketika bertanding dalam waktu yang panjang. Pasalnya pasokan oksigen di tubuh atlet menjadi banyak sehingga bisa menjaga konsentrasi.
"Mereka butuh konsentrasi. Konsentrasi itu butuh fisik prima. Jadi fisik itu penting. Karena kegiatan fisik itu jadi oksigen kita banyak. Olahraga bikin tambah sehat dan pasokan tubuh sehingga bisa membuat mereka bisa berkonsentrasi lebih lama," kata Andrew.