700 Profesi di Dunia akan Hilang
unpi/republika • Senin, 10 Februari 2020 11:01 Wib
Sumber Foto : insidehighered.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pakar pendidikan tinggi dari Bank Dunia, Jamil Salmi mengatakan di era teknologi perguruan tinggi harus siap dengan apa saja yang mungkin terjadi. Termasuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang akan hilang dan bagaimana program studi yang perlu disiapkan.
Ia mengatakan, akan ada sekitar 700 profesi di dunia yang hilang. Namun, ada pekerjaan baru lainnya yang dibutuhkan. Hal ini, harus disiapkan dengan dibukanya program studi yang juga sesuai dengan keadaan zaman.
Jamil mencontohkan beberapa pekerjaan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Di antaranya adalah pengembang aplikasi, manajer media sosial, analis big data, dan operator drone.
Program studi yang tepat bukanlah satu-satunya hal yang dibutuhkan agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia berkualitas. Pembelajaran yang diberikan juga berpengaruh pada kualitas lulusan perguruan tinggi nantinya.
"Perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan para mahasiswa untuk menciptakan, bereksperimen, berpikir di luar biasanya, membuat kesalahan, melanggar aturan yang terlalu mengekang, mengambil kesempatan, dan merasa senang," kata Jamil, dilansir Republika.
Di abad ke-21, beberapa kompetensi juga harus dimiliki oleh masyarakat global. Kemampuan dasar seperti literasi, kemampuan menghitung, pengetahuan akan ilmu sains, pengetahuan finansial masih tetap dibutuhkan.
Selain kemampuan dasar, masyarakat global di abad ke-21 juga harus memiliki kompetensi untuk memecahkan tantangan yang lebih kompleks. "Mahasiswa membutuhkan pemikiran yang kritis dan memecahkan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi," kata Jamil.
Menurutnya selain memiliki kemampuan dasar dan kompetensi memecahkan masalah, masyarakat global ke depannya juga harus memiliki karakter yang berkualitas. SDM yang unggul harus memiliki rasa penasaran, inisiatif, mampu beradaptasi, jiwa kepemimpinan, dan kepekaan terhadap sosial.
Kemampuan-kemampuan tersebut harus diberikan kepada mahasiswa. Oleh sebab itu, pengalaman di luar kampus juga harus diberikan agar mahasiswa siap menghadapi dunia global di abad ke-21.