Peneliti Kurang, Pemerintah Akomodir Alumni LPDP ke Tanah Air
unpi/cnnindonesia • Selasa, 05 Nopember 2019 09:11 Wib
Sumber Foto : cdc.ulm.ac.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro tak membantah kritikan bahwa jumlah peneliti di Indonesia masih minim. Lewat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang baru dibentuk, Bambang mengklaim akan memberikan solusi atas kritikan kurangnya peneliti tersebut.
Salah satunya akan mengakomodir alumni mahasiswa Indonesia yang meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke luar negeri dan diaspora Indonesia untuk pulang ke Tanah Air.
"Apalagi yang mengambil S3 di bidang riset dasar, tentunya harus kita akomodir. Jangan sampai mereka lulus kemudian terpaksa bekerja untuk negara lain karena tidak ada yang mengakomodir di Indonesia. Termasuk diaspora Indonesia yang bekerja di luar itu mulai melirik kembali R&D di Indonesia," terang Bambang, dilansir CNNIndonesia.
Selain itu, pihaknya juga akan menggandeng para peneliti yang direkrut oleh pihak swasta seperti perusahaan rintisan (startup) untuk menambah jumlah peneliti di Indonesia.
Sebab, menurut dia, saat ini startup di Indonesia tengah mengembangkan divisi Research & Development (R&D). Sehingga mereka akan merekrut banyak orang untuk melakukan penelitian yang terkait dengan pengembangan produk.
"Untuk menambah jumlah peneliti, yang akan kita dorong adalah membuat profesi peneliti sebagai sesuatu yang diinginkan kaum muda. Dengan tumbuhnya startup, saya melihat para pendiri startup mulai memberikan perhatian pada R&D untuk produk mereka," kata Bambang.
"Saya pernah berbicara dengan salah satu startup unicorn kita, mereka merekrut 300 orang untuk pengembangan R&D," sambungnya.
Oleh karena itu, Bambang menegaskan pemerintah akan bersinergi dengan pihak swasta untuk terus menambah jumlah peneliti demi terciptanya hasil riset dan inovasi baru.