UNPI-CIANJUR.AC.ID - Seiring perkembangan jaringan koneksi internet seluler generasi kelima (5G), muncul beberapa mitos yang menimbulkan perdebatan di dunia teknologi informasi dan komunikasi.
Berikut adalah empat mitos dan faktanya yang dirangkum dari hasil laporan Ericsson ConsumerLab 2019 yang disampaikan Head of Network Solutions Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal, dilansir Antaranews.
1. Mitos: Jaringan 5G tidak memberikan manfaat jangka pendek bagi pelanggan
Fakta: Pelanggan berharap kehadiran 5G dapat memberikan perubahan jaringan ke arah yang lebih baik, mampu membawa kemajuan dari kepadatan jaringan di perkotaan, dan menawarkan lebih banyak pilihan home broadband.
2. Mitos: Tidak ada penerapan 5G yang sesungguhnya dan tidak ada harga premium untuk layanan tersebut.
Fakta: Pelanggan melihat nilai dalam layanan 5G dan berharap berbagai use case-nya dapat digunakan dan dinikmati masyarakat dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang.
Bahkan, sekitar 67 konsumen global menyatakan kesediaannya membayar untuk layanan itu.
3. Mitos: Smartphone solusi tunggal ajaib yang memberikan layanan 5G.
Fakta: Pemilik 'smartphone' dengan edisi terbaru meragukan ponsel pintar masa kini dapat mendukung kemampuan 5G secara maksimal.
4. Mitos: Pola guna saat ini dapat dijadikan landasan memprediksi permintaan data 5G masa depan.
Fakta: Pola penggunaan jaringan 4G saat ini tidak menunjukkan perilaku perubahan di masa depan.
Laporan Ericsson ConsumerLab 2019 itu mendasarkan metodologi sebagai berikut, yakni wawancara pada 35.000 pelanggan yang tersebar di 22 negara, mewakili opini 1 juta pengguna ponsel pintar.
Riset kualitatif dan dua fokus grup yang masing-masing dilakukan di New York, London, dan Seoul. Wawancara yang dilakukan kepada 1.500 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia, mewakili opini 41 juta pengguna ponsel pintar.
Terakhir, wawancara dengan 22 ahli, pakar, dan eksekutif senior untuk mendapatkan persepektif mengenai industri yang berkaitan dengan kegunaan 5G bagi konsumen.
Dengan dipatahkannya mitos-mitos seputar 5G itu, Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper yang hadir pada kesempatan itu menyebutkan, konsumen di Indonesia sangat menantikan kehadiran 5G dan berharap generasi baru dari konektivitas mobile itu dapat menjadi game-changer.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris