Banyak Kampus Dinilai tak Serius Lakukan Audit Mutu
unpi/republika • Senin, 08 April 2019 10:00 Wib
Sumber Foto : pexels.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Mayoritas pendidikan tinggi dinilai tidak serius dalam melakukan audit mutu internal. Karenanya, hasil audit tidak mampu memotret kualitas unit-unit di perguruan tinggi secara utuh.
Hal itu disampaikan oleh pakar manajemen pendidikan tinggi Prof Edy Suandi Hamid. Dia menegaskan, audit internal harus dilakukan secara utuh guna meningkatkan kualitas kampus sebagai pencetak sumber daya manusia.
"Selama ini, secara substantif, audit tidak memberikan manfaat apa-apa. Padahal melalui audit ini diharapkan terlihat bagaimana proses akademik dilakukan. Dapat diketahui apa kekurangannya, apa yang harus diperbaiki dan dilakukan ke depannya," kata Edy, dilansir Republika.
Melalui audit mutu, lanjut Edy, pimpinan perguruan tinggi juga bisa mencermati kesesuaian antara standar pendidikan tinggi yang ditetapkan dengan kenyataannya di lapangan. Untuk itu, audit mutu harus dilakukan secara utuh dan tidak lagi sekadar formalitas.
Setiap perguruan tinggi juga perlu memiliki banyak tenaga auditor yang kompeten dan terkualifikasi. Kegiatan ini harus dilakukan berbasis kesadaran internal, bukan karena adanya tuntutan regulator atau perintah Kemenristek-dikti, menurutnya.
"Jika audit bisa dilakukan rutin per semester, ditangani oleh tenaga yang kompeten, kemudian ada tindak lanjut hasil, maka akselerasi perbaikan mutu lembaga akan terjadi," jelasnya.
Audit mutu yang benar juga akan mewujudkan budaya mutu di perguruan tinggi. Artinya perguruan tinggi tersebut sudah memiliki modal besar untuk bersaing bukan saja pada level lokal, atau bahkan nasional, tetapi juga global. Akreditasi unggul juga akan mudah diperoleh, bahkan akreditasi internasional.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris