UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, mulai tahun 2015 sampai sekarang, alhamdulillah Indonesia telah mampu menghasilkan sebanyak 1.307 startup.
"Mulai dari 52 meningkat menjadi 330 startup. Kemudian dari 330 meningkat menjadi 660 startup. Dari 660 menjadi 946 startup, sekarang menjadi 1.307 startup," kata Menristekdikti, dilansir Infopublik.
Disebutkan, dari 1.307 startup tersebut kalau dipisahkan, ada yang sudah startup dan calon startup, dan ini harus dipisahkan. "Artinya yang startup tersebut sekarang sudah masuk ke industri, jumlahnya ada 749 startup, kemudian yang 558 adalah calon startup. Ini yang harus kita garap terus," terangnya.
Startup-startup tersebut nanti akan dipamerkan pada tanggal 10 April 2019 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, untuk memperlihatkan apa yang telah dilakukan oleh Kemenristekdikti, apa yang akan diajukan oleh Perguruan Tinggi semuanya, apa yang telah dilakukan LPNK di bawah Kemenristekdikti.
"Ini semua ternyata terhimpun, kemungkinan ada 5.000-an yang akan kita pamerkan pada tanggal 10 April 2019 di Kemayoran. Oleh karena itu kegiatan ini nanti sebagai ajang untuk memamerkan inovasi anak Indonesia, dan disitu akan terjadi kolaborasi," paparnya.
Sebagai contoh sederhana yang telah dilakukan, Kemenristekdikti pada tahun 2016 telah mengembangkan startup di Serpong yaitu bagaimana tempe yang dibuat oleh masyarakat Indonesia itu bisa menjadi kebutuhan di dunia.
"Ternyata di negara lain itu juga ingin tempe, tapi cara masaknya tidak tahu. Misalnya di Amerika, dan Korea. Mulai 2016, dengan pengembangan startup tempe, maka kita bisa ekspor tempe ke Korea," tuturnya.
Ia menambahkan, nanti pada acara Pameran 10 April 2019 di Kemayoran, kalau bisa pihaknya akan mengundang Duta Besar Indonesia, tujuannya untuk melihat startup yang sudah dilakukan oleh anak Indonesia.