Soal Toleransi Perlu Dimasukkan dalam Pendidikan Agama
unpi/republika • Kamis, 28 Maret 2019 14:24 Wib
Sumber Foto : suarapgri.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pendidikan agama dinilai masih berorientasi pada aspek kognitif. Dalam konteks terkini, kurikulum yang ada perlu mengandung materi tentang toleransi serta upaya menangkal intoleransi. Karena itu, kurikulum pendidikan agama dinilai perlu pengkajian ulang.
Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Dia menjelaskan, toleransi perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan agama. Sebab, sikap yang toleran dapat menjaga kesatuan dan persatuan di tengah masyarakat, apalagi Indonesia merupakan negara yang amat multikultur.
"Indonesia harus menjaga kerukunan. Multikultural tidak dimiliki oleh bangsa lain. Agama menjadi sesuatu yang sangat dashyat dengan catatan, kita menjaga yang kuncinya adalah toleransi," kata Mendikbud, dilansir Republika.
Ia menyebutkan, di Indonesia permasalahan terkait intoleransi ini sangat kompleks. Intoleransi muncul tidak hanya dalam konteks hubungan antarumat beragama, tetapi juga di internal umat suatu agama. "Masing-masing kelompok berusaha menyakinkan apa yang ada dalam kelompoknya benar yang lain salah. Sehingga membesar antar (umat) agama," tutur Muhadjir.
Dia juga mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dalam rencana menata kembali pendidikan agama. "Yang intinya ruh atau semangat itu membangun kebersamaan, toleransi, menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan," katanya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris