UNPI-CIANJUR.AC.ID - Pengamat pendidikan, Doni Kusuma, mengatakan game berbau kekerasan seperti Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) harus dilarang oleh Kementerian Informasi (Kominfo) dan bukan oleh lembaga agama. Menurut dia, lembaga agama seharusnya berfokus pada pendidikan orang tua.
Game berbasis online ini memang tengah digandrungi oleh masyarakat, khususnya anak muda. Game besutan Tencent Games itu mengharuskan seseorang bertahan hidup dengan berperang melawan orang lain menggunakan senjata. Permainan online ini disebut telah menginspirasi pelaku penyerangan dengan menggunakan senapan di masjid Christchurch, Selandia Baru.
"Game kekerasan pengaruhnya bawah sadar dan lama. Kominfo bisa langsung memblokir dengan sistem. Memenjarakan anak yang bermain game kekerasan tidak ada dasar hukumnya," kata Doni, dilansir Republika.
Direktur Pendidikan Karakter dan Education Consulting ini mengatakan bahwa game yang berbau kekerasan seperti PUBG harus dijauhkan dari anak-anak. Hal itu karena permainan semacam itu akan mempengaruhi perilaku dan sikap mereka. Ia pun menegaskan bahwa pemerintah sebaiknya menjauhkan akses terhadap game berbau kekerasan dengan cara langsung memblokirnya.
"Melarang sebenarnya bukan zamannya, kalau ada sistem yang membantu, gunakan sistem, misalnya diblokir," lanjutnya.
Jika tidak demikian, Doni mengatakan, anak-anak sebaiknya dibekali dengan pendidikan yang baik. Dalam hal ini, menurut dia, kerja sama dengan orang tua, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk menghindarkan anak-anak dari pengaruh game berbau kekerasan.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris