WhatsApp akan tambah fitur keamanan sidik jari di Android
unpi/antaranews • Jumat, 11 Januari 2019 12:59 Wib
Sumber Foto : whatsapp.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - WhatsApp dikabarkan sedang membuat fitur Touch ID untuk otentikasi keamanan di platform Android, seperti yang mereka lakukan untuk sistem operasi iOS beberapa waktu lalu.
Fitur keamanan Touch ID mengharuskan pengguna WhatsApp untuk membuka aplikasi tersebut menggunakan sidik jari, mirip seperti membuka kunci ponsel, dilansir laman Phone Arena.
Opsi sidik jari ini akan ditaruh di tab Privacy, jika sudah akitf pengguna harus menempelkan jari yang sudah didaftarkan ke sensor di ponsel untuk membuka aplikasi WhatsApp.
Jika ponsel tidak memiliki pemindai sidik jari, WhatsApp akan memberikan opsi lain sesuai dengan kemampuan perangkat tersebut.
Fitur baru ini, selain membutuhkan sensor sidik jari, akan berjalan minimal di Andorid Marshmallow.
Oktober lalu, WhatsApp berusaha memberi tambahan keamanan di aplikasi yang berjalan di platform iOS, pengguna akan bisa membuka WhatsApp lewat otentikasi Touch ID dan Face ID.
Sayangnya, belum jelas kapan WhatsApp akan meluncurkan fitur keamanan terbaru ini, baik untuk iOS maupun Android.
Melansir Antaranews, otentikasi menggunakan sidik jari untuk membuka aplikasi bukan barang baru, beberapa aplikasi sudah memberlakukannya untuk menjaga keamanan, terutama aplikasi yang berkaitan dengan finansial.
Di Indonesia, dompet digital Ovo menggunakan otentikasi sidik jari untuk ponsel-ponsel yang memiliki sensor pemindai sidik jari.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris