Mendikbud: Orang Radikal tak Bisa Hidup dalam Kemajemukan
unpi/republika • Jumat, 04 Januari 2019 11:30 Wib
Sumber Foto : suarapgri.com
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menilai paham radikal disebabkan tidak bisanya individu menerima keberagaman yang ada di luar dari dirinya. Hal itu disampaikan Muhadjir saat menyampaikan pidato dalam pelantikan pengurus pusat Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Kamis (3/1).
"Tak bisa hidup di suasana kemajemukan. Karena sudah nyaman jika seragamnya sama. Tapi sebetulnya masuk dalam comfort zone, pandangan kita menyempit dan itulah yang menjadikan pandangan kita neokonservatif dan juga radikal, tidak memahami di luar itu begitu beragamnya," tutur Muhadjir.
Lebih lanjut Muhadjir menjelaskan pemahaman radikal juga dilatarbelakangi oleh sistem pengkaderan dalam sebuah organisasi yang tak terbuka luas dan pemberian pemahaman secara utuh. Sebab itu, Muhadjir berharap kepengurusan IPM yang baru dapat meneruskan perjuangan kepengurusan sebelumnya dalam mendakwahkan Islam.
Muhadjir juga mengingatkam agar pelajar Muhammadiyah bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas diri agar mampu bersaing di erau revolusi industri 4.0 dan menuju 5.0.
"Kembali lagi belajar, belajar. Fokus dan sesuaikan kapasitas waktunya, pandai dan melakukan membagi kewenangan. Semuanya harus bisa membagi kewenangan," katanya, dilansir Republika.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan para pelajar Muhammadiyah untuk bersiap diri menghadapi perubahan zaman. Menurut Haedar, tantangan pelajar Muhammadiyah kedepannya akan semakin berat. Ia berharap pelajar Muhammadiyah harus mampu bersaing ditengah riset-riset sejumlah negara untuk pengembangan revolusi industri 4.0 menuju industri 5.0 dan 6.0.
"Masalah dan tantangan di hadapan anda jauh lebih kompleks dan berat dari pada masa kami. Karena itu jadilah generasi terpelajar Muhammadiyah yang berkemajuan," kata Haedar.
Karena itu, Haedar pun mendorong para pelajar Muhammadiyah untuk terus mentradisikan belajar dan membaca. Selain itu, dia juga mengingatkan agar pelajar Muhammadiyah juga memiliki karakter, berakhlak mulia. Haedar juga berharap para pelajar Muhammadiyah dapat berkontribusi memberikan manfaat untuk umat dan bangsa.
"Perubahan zaman apapun tak boleh meluluhkan karakter pelajar Muhammadiyah yang berakhlakul Karimah, jujur, terpercaya, rendah hati," katanya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris