UNPI-CIANJUR.AC.ID - Siswa Indonesia paling melek teknologi di dunia. Pernyataan itu seolah mengada-ada, tapi itulah faktanya.
Berdasarkan penelitian terbaru dilakukan Cambridge International melalui Global Education Census, posisi tersebut hanya bisa disaingi oleh siswa Amerika Serikat (AS). Kajian itu mengungkapkan siswa Indonesia merupakan pengguna teknologi tertinggi di dunia dalam bidang pendidikan. Siswa Indonesia juga paling senang untuk menjadi pengusaha dibandingkan siswa lainnya di negara lain.
Sensus yang dilaksanakan Cambridge International yang merupakan bagian dari Universitas Cambridge, mengkaji kehidupan sekolah di seluruh dunia untuk siswa 12-19 tahun. Di Indonesia, mereka menyurvei 502 siswa dan 637 siswa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai hasil penelitian Cambridge Internasional menunjukkan pengembangan infrastruktur Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) di Indonesia sudah berada di jalan yang benar. Ke depan Kemendikbud akan meningkatkan pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan, termasuk melengkapi infrastrukturnya.
"Siswa Indonesia terus melanjutkan petualangan mereka sebagai pemikir masa depan, inovator, dan pemimpin. Integrasi teknologi untuk mendukung pembelajaran mereka akan membantu mereka berkompetisi dalam pasar global," ujar Direktur Regional Asia Tenggara dan Pasifik Cambridge International Ben Schmidt, dilansir situs Cambridge International.
Berdasarkan Cambridge Internasional, siswa Indonesia menggunakan teknologi dikelasnya melebihi siswa di negara lain, bahkan mengalahkan negara berkembang. Siswa Indonesia juga sangat tinggi secara global dalam menggunakan teknologi informasi atau ruang komputer hingga 40%. Mereka juga paling tinggi menggunakan komputer sebesar 54% di belakang AS. Lebih dari dua pertiga siswa Indonesia (67%) menggunakan ponsel pintar di kelas. Biasanya mereka juga menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah (81%).
Kendati demikian, mereka masih menggunakan pensil dan kertas di kelas dan di rumah. 90% guru juga masih menggunakan papan putih di kelas. Sebanyak 84% siswa Indonesia hampir menyamai siswa AS yakni 85% dalam penggunaan laptop untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Passion terhadap teknologi mungkin tidak mengejutkan di Indonesia, karena jumlah pengguna internet di Tanah Air mencapai 143,26 juta pada 2017 berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Survei Pendidikan Global mengungkap siswa Indonesia juga ingin tetap bersentuhan dengan dunia teknologi setelah mereka lulus. Sebanyak 93% siswa Indonesia mengaku ingin melanjutkan pendidikan ke institusi yang lebih tinggi, 26% siswa ingin menjadi dokter atau dokter gigi, 7% siswa Indonesia tertarik menjadi pengusaha. 6% siswa memilih berkarier di bidang teknologi seperti menjadi pengembang peranti lunak, dan 39% siswa ingin belajar ilmu komputer.
Sensus Pendidikan Global memotret kondisi 20.000 siswa dan guru di seluruh dunia, dengan fokus 10 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, AS, dan Argentina. Ben Schmidt mengungkapkan, sensus ini mampu memerikan pendalaman dan data pertama untuk memahami bagaimana proses pembelajaran dan teknologi secara global. Ini juga menjadi kesempatan untuk inovasi dan kreativitas dalam praktek pembelajaran.