Lembaga Pendidikan Harus Bebas dari Kampanye Politik
unpi/republika • Kamis, 11 Oktober 2018 10:00 Wib
Sumber Foto : indopos.co.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menegaskan, semua lembaga pendidikan baik sekolah, pesantren, pendidikan tinggi dan lainnya harus terbebas dari kampanye politik. Jika tujuannya ingin mencerdaskan pemilih pemula, maka bisa dilakukan pendidikan pemilih, itu pun sifatnya harus netral dan tidak ada aspek politik praktis.
Prof Dwia mengatakan, "Sebaiknya di lembaga pendidikan tidak dijadikan area kampanye untuk menghindari agar konsentrasi para pelajar tidak terganggu. Terutama jika ada efek negatif dari kampanye. Juga untuk menghindari praktek politik praktis yang bisa dimanfaatkan dengan berbagai cara."
Pendidikan pemilih tersebut, dia melanjutkan, bukan dilakukan oleh partai politik atau partisan. Sebaiknya pendidikan politik di lembaga pendidikan dilakukan oleh pakar dan lembaga penggiat politik yang independen.
"Kita boleh bersuara dan turut serta dalam pesta demokrasi di negara Indonesia, tapi yang harus selalu dipegang adalah netralitas," ungkap Dwia, seperti dilansir Republika.
Dia juga mengimbau agar semua rektor baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) untuk selalu menjaga netralitas. Meskipun tidak semua rektor dan pejabat di perguruan tinggi berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), namun semua rektor dan civitas akademika harus tetap menjunjung netralitas tersebut.
Dwia tidak menampik saat ini banyak perguruan tinggi yang dinilai rentan. Bahkan ada rektor yang juga merangkap sebagai politisi. Hal itulah, jelas dia, yang harus dikritisi dan menjadi perhatian bersama agar mereka tidak mencoreng independensi yang seharusnya dibangun di perguruan tinggi.
"Misalnya saja bagaimana kalau ada perguruan tinggi yang dibangun oleh yayasan NU atau Muhammadiyah, ada toh? Kan kita semua tahu NU itu melekat pada salah satu partai mana, kemudian Muhammadiyah juga sama," jelasnya.
Untuk itu, FRI memiliki peran untuk mengingatkan bagaimana netralitas itu dibangun di lingkungan akademik. Karena bagaimanapun kita harus tegas bersikap bagaimana perguruan tinggi itu tidak dicampuradukkan dengan politik praktis, kata Dwia.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris