LIPI: Tidak Ada Teknologi yang Bisa Prediksi Gempa
unpi/cnnindonesia • Rabu, 03 Oktober 2018 10:30 Wib
Sumber Foto : lipi.go.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa secara akurat dan presisi.
Kepala Geoteknologi LIPI Eko Yulianto mengatakan apabila pendapat yang menyatakan mampu memprediksi kapan gempa bumi terjadi adalah hoaks.
"Jika ada pendapat yang menyatakan mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi beserta kekuatan magnitudonya, bisa dipastikan itu adalah hoax," jelas Eko, di kantor LIPI, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Geologi Kegempaan LIPI Danny Hilman meminta agar media tidak memberikan persepsi yang salah terkait potensi gempa di Jawa.
Pasalnya potensi gempa tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja mengingat Indonesia yang menjadi pertemuan empat lempeng tektonik dan sabuk vulkanik yang yang memanjang dari Pulau Sumatera - Jawa - Nusa Tenggara dan Sulawesi.
Oleh karena itu, masyarakat di daerah tersebut harus dipersiapkan agar selalu siaga terkait penyadaran mitigasi bencana. Kendati demikian, Danny mengakui potensi gempa memang ada.
"Tentang gempa di Jawa semua ada potensi gempa, Sulawesi, Jawa, Sumatera, hingga Papua. Kami lihat potensi diplinitir menjadi yang akan terjadi dalam aktu dekat. Kalau potensi itu benar, tapi tidak terjadi dalam waktu dekat," ujar Danny.
Senada dengan Danny, Peneliti Gempa LIPI Rudrik mengatakan Indonesia terletak dalam jalur ring of fire sehingga dipastikan gempa bumi pasti sering terjadi. Ia mengatakan para peneliti hingga saat ini masih mempelajari siklus gempat di sesar Indonesia yang bisa terjadi dalam kurun waktu ratusan hingga ribuan tahun.
"Secara prinsip seluruh Indonesia adalah ring of fire dan patahan aktif yang terus-menerus mulai dari Sumatera ada sesar Sumatera, Jawa ada sesar dan di Papua. Secara prinsip di seluruh wilayah itu harus waspada," tegasnya.
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris