UNPI-CIANJUR.AC.ID - Plt. Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ndara Tanggu Kaha mengatakan pendidikan di SBD haruslah dimulai dengan persepsi yang sama bahwa tanggung jawab pendidikan itu milik kita bersama, baik orang tua, guru, dan masyarakat.
Ndara Tanggu berharap agar tenaga pengajar selalu bersemangat dalam melaksanakan tugas pengabdiannya mencerdaskan anak-anak bangsa. "Bapak ibu guru sekalian agar semangat dalam mendedikasi seluruh kemampuan demi kemajuan di SBD," katanya pada acara talkshow bertema 'Kreativitas Metode Pengajaran di Tengah Keterbatasan' yang digelar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten SBD, Rabu (8/8/2018) pagi.
Ditambahkan Plt. Bupati SBD, terkait dana pendidikan, bukan menjadi alasan rendahnya mutu pendidikan. Dana tidak memiliki relevansi langsung kepada mutu pendidikan dan kecemerlangan anak didik, ini sudah dikaji oleh para peneliti.
"Dulu enam bulan sekali guru terima gaji tapi hasilnya kita baik," kata Ndara Tanggu mengajak para guru untuk merefleksikan diri.
Harapannya, pendidikan harus diletakkan dalam porsi yang benar. "Jangan kita mengkotak-kotakkan diri, kalau mau maju, kita satu saja dalam golongan guru baik," ungkap Ndara Tanggu disambut tepuk tangan dan senyum tawa yang sangat meriah dari para guru dan pengunjung yang hadir.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten SBD, Yohana Lingu Lango mengajak para guru agar mau belajar sehingga terhindar dari keterbelakangan. Kehadiran inovasi mulai dari identifikasi masalah sampai kepada gelar karya hari ini sangat memotivasi. "Saya meminta agar perhatian kepada dunia pendidikan di SBD lebih dimaksimalkan," katanya.
Dikatakan Yohana, SBD sendiri masuk dalam 70 kabupaten termiskin di Indonesia Harapan Yohana bahwa dengan pendidikan maka SBD bisa keluar dari kemiskinan yang menjadi masalah klasik.