UNPI • UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
Indonesia harus Mentransformasi Kekuatan Sosial-ekonomi
unpi/antara • Kamis, 09 Agustus 2018 15:03 Wib
Indonesia harus Mentransformasi Kekuatan Sosial-ekonomi
Sumber Foto : isei.or.id
UNPI-CIANJUR.AC.ID - Ketua Pelaksana Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bambang Brodjonegoro menilai untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045, pemerintah harus mampu mentransformasi kekuatan sosial ekonomi dari berbasis sumber daya alam menuju ekonomi berbasis sumber daya manusia.
 
"Secara struktural transformasi merupakan suatu transisi dari ekonomi produktivitas rendah menjadi ekonomi produktivitas tinggi yang padat keterampilan," kata Bambang Brodjo saat Kongres ISEI ke-20 di Bandung, Rabu malam.
 
Menurut Bambang yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia/Kepala Bapenas ini, kekuatan yang mendorong transformasi struktural ini adalah terjadinya perubahan produktivitas pada sektor modern yang umumnya didominasi oleh industri dan jasa.
 
"Saat ini kita masih dihadapkan pada masalah produktivitas. Salah satu dari sekian banyak persoalan produktivitas adalah pertumbuhan produktivitas sektoral yang cenderung menurun karena tingginya biaya dan beberapa isu sektoral yang seringkali menjadi permasalahan," katanya, dilansir Antaranews.
 
Pada akhirnya persoalan produktivitas belum optimal dan efisien, sehingga memerlukan strategi yang lebih progresif dalam meningkatkan produktivitas perekonomian dan mendorong pekerja untuk lebih produktif.
 
Untuk itu diperlukan peran pemerintah sebagai regulator yang mampu melakukan harmonisasi kebijakan, sinkronisasi kebijakan serta sinergi kolaborasi dan implementasi.
 
Peningkatan produktivitas secara umum dapat dilakukan salah satunya melalui pergeseran sektor informal menuju sektor formal.
 
"Pada era digital seperti ini sektor informal cenderung mengalami peningkatan sehingga penataan pada sektor ini memerlukan perhatian khusus," kata Bambang Brodjo.
 
Perhatian utama adalah bagaimana mendorong sektor informal menjadi sektor formal dan berubahnya status ini diperlukan untuk menjamin efisiensi industri dan peningkatan produktivitas.
 
Dia juga menyinggung UMKM yang berdiri sendiri akan sulit mencapai skala ekonomi karena tingginya biaya yang dihadapi.
 
"Oleh karena itu diperlukan harmonisasi sektor formal dan informal. Harmonisasi yang dimaksud dapat mencakup kesinambungan sektor industri formal dan informal melalui kolaborasi antar sektor dalam berbagai hal," katanya.
 
Menurut dia, kolaborasi ini penting untuk meningkatlan daya saing mereka di pasar karena akan menekan biaya produksi.
 
Contoh lain harmonisasi sektor formal dan informal di era digital saat ini adalah lahirnya market place berbasis online yang merupakan sektor usaha formal.
 
Keberadaan market place ini sangat membantu sektor informal untuk berkembang dalam skala produksi karena kemudahan akses distribusi barang produksi dan ketika skala produksinya meningkat diharapkan sektor informal berkembang menjadi sektor formal, kata Bambang Brodjo.
 
Harmonisasi seperti ini juga mencerminkan bahwa sejatinya sektor informal juga merupakan penopang sektor formal sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara keduanya.
 
"Sudah seyogyanya bahwa sektor formal ikut andil dalam peningkatan kualitas tenaga kerja di sektor informal," harapnya.
 
Saat ini struktur ketenagakerjaan Indonesia bertumpu pada sektor informal, di mana sektor informal menyumbang 60 persen dari keseluruhan jumlah pekerja di Indonesia, sedangakn sektor formal hanya menyumbang 40 persen dari keseluruhan pekerja di Indonesia.
 
Sektor pekerja formal umumnya berasosiasi dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi dan sebagian besar berada di perkotaan, sedangkan informal cenderung berasosiasi dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah dan sebagian besar berada di pedesaan, katanya.
 
Bambang Brodjo mengatakan Indonesia menghadapi tantangan sosial dan ekonomi dalam pembangunan di satu sisi, walaupun pertumbuhan ekonomi tinggi.
 
"Tetapi di kesenjangan pendapatan, kesenjangan kualitas manusia masih ada sehingga pemerintahan berupaya agar pertumbuhan lebih inklusif," katanya.
 
Pekerjaan yang lebih berkualitas dan produktivitas yang lebih tinggi adalah faktor utama bagi keberlanjutan pertumbuhan tepat dan lebih inklusif.
 
Menyadari hal itu, katanya, Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bapenas telah menyusun index pembangunan inklusif untuk Indonesia.
 
Index ini merupakan pendekatan baru untuk mengukur tingkat inklusifitas dan pembangunan ekonomi di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi.
 
"Saat ini Indonesia sudah memiliki angka index pembangunan ekonomi inklusif untuk tahun 2011-2017 di tingkat nasional, dan tahun 2015-2017 untuk tingkat provinsi dengan disagregasi index pada masing-masing pilar," ungkapnya.
 
Bambang Brodjo menyebut ada tiga pilar pembangunan ekonomi inklusif, yakni pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan pengurangan kemiskinan serta perluasan akses dan kesempatan.
 
"Index ini akan membantu para akademisi, para pengurus kebijakan, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan analisis yang kebih mendalam tentang kualitas pembangunan ekonomi Indonesia dan memastikan pengembangan ekonomi Indonesia dapat lebih inklusif," katanya.
 
Selanjutnya di tahun 2019 Bapenas berencana menyusun index pembangunan ekonomi inklusif tingkat kabupaten kota.
Berita Terkini
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 04 Februari 2024 23:20 Wib • HUMAS UNPI
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Minggu, 21 Januari 2024 00:22 Wib • Humas UNPI
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Selasa, 12 Desember 2023 15:00 Wib • Humas UNPI
Berita Populer
Apa itu STEM (Science Technology Engineering Math)?
Jumat, 24 Agustus 2018 09:15 Wib • unpi/Lifewire
Mengenal Perbedaan Pendidikan Akademik, Vokasi dan Profesi
Selasa, 10 Desember 2019 09:01 Wib • unpi/kompas/rencanamu.id
Pentingnya Literasi Digital Bagi Mahasiswa dan Pelajar
Kamis, 21 Juli 2022 16:00 Wib • UNPI/SINDONEWS.COM
Olahraga +
MAHATALA EKSPEDISI 12 PUNCAK GUNUNG DALAM HUT CIANJUR KE-346
Humas YPYMT/UNPI • Rabu, 02 Agustus 2023 19:35 Wib
Menpora Apresiasi Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo
unpi/berita satu • Jumat, 30 Juli 2021 12:00 Wib
Awal Mula Kejuaraan Dunia Balap Motor Terbentuk
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 14:17 Wib
Politik dan Hukum +
SOSIALISASI DAN IMPLEMENTASI PERATURAN BAWASLU DAN PRODUK HUKUM NON PERATURAN BAWASLU
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:57 Wib
 Pentingnya Paten Bagi Sebuah Penemuan
unpi/republika • Jumat, 14 Juni 2019 16:56 Wib
Mahasiswa harus menjadi Garda Terdepan Tolak Politik Uang
unpi/antaranews • Jumat, 14 Juni 2019 12:40 Wib
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi +
Kisah Terciptanya Bolpoin yang Menoreh Sejarah Dunia Tulis-Menulis
unpi/nationalgeograpi • Jumat, 14 Juni 2019 12:00 Wib
6 Cara Meningkatkan Kecerdasan Menurut Sains
unpi/kompas.com • Jumat, 14 Juni 2019 11:00 Wib
Dengan Memaksimalkan Dunia Digital, Gunakan Media Sosial Jadi Personal Branding
UNPI/REPUBLIKA.CO.ID • Jumat, 14 Juni 2019 16:49 Wib
Sosial +
KOLABORASI KEGIATAN TRAUMA HEALING DAN PSIKOSOSIAL UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR BERSAMA UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
PENANDATANGANAN MEMORENDUM OF AGREEMENT (MOA) FIKOM UNPI X FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JAYABAYA
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 18:00 Wib
KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNPI 2022
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 17:00 Wib
Pendidikan +
KUNJUNGAN BALASAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS JAYABAYA  KE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
HUMAS UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 23:20 Wib
KUNJUNGAN BALASAN UNIVERSITAS PASUNDAN  (UNPAS) BANDUNG KE UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 00:22 Wib
SAFARI KAMPUS SMA AL – MA’MOEN KE- UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UNPI) CIANJUR
Humas UNPI • Jumat, 14 Juni 2019 15:00 Wib

PROGRAM STUDI UNPI

Universitas Putra Indonesia, saat ini memiliki 4 fakultas

FAKULTAS EKONOMI
Menyiapkan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengelola perusahaan dalam proses pemasaran, sumber daya manusia serta mampu menyelesaikan masalah perusahaan.
FAKULTAS TEKNIK
Menyiapkan sarjana dalam bidang teknik yang mampu menguasai dan menyelesaikan masalah dengan komputer dan berperan sebagai pembuat perangkat lunak komputer
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
Menyiapkan sarjana yang mampu mencari, mengolah, menulis dan menyampaikan berita secara efektif melalui media massa yang sesuai dengan kode etik jurnalistik
FAKULTAS SASTRA
Menyiapkan Sarjana dalam bidang Sastra Inggris yang mampu mengembangkan lembaga kerja yang menggunakan komunikasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris