UNPI-CIANJUR.AC.ID - Kedatangan penyebar Islam ke Negeri Panda pada kurun 618-626 Masehi, mengungkap fakta bahwa Islam sudah masuk ke Tiongkok pada zaman Nabi Muhammad SAW. Masa hidup Nabi Muhammad SAW pada kurun 571-634 Masehi.
Utusan Nabi Muhammad SAW yang ditugaskan untuk menyebarkan Islam dan berdakwah ke Tiongkok berjumlah empat orang, yakni seorang utusan di Guangzhou, seorang utusan di Yangzhou, dan dua utusan di Quanzhou.
Jejak keempat utusan Nabi Muhammad SAW itu dapat ditelusuri di "Quanzhou Islamic Culture Exhibit" yang berada dalam kompleks "Quanzhou Maritime Museum" di Quanzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok.
Petugas museum itu, Sun Wanlin, mengatakan, "Ada ratusan batu berisi catatan tertulis perkembangan Islam, Kristen, dan Hindu yang tersimpan di museum kami."
"Bahkan, jejak kedatangan utusan Nabi Muhammad SAW ke Tiongkok pada kurun 618-626 Masehi itu menunjukkan Islam datang lebih dulu ke Tiongkok daripada Indonesia, bahkan sebagian penyebar Islam di Indonesia juga berasal dari Tiongkok," kata pengamat budaya/bahasa Indonesia, Prof Gunawan --nama Indonesia dari Prof Cai Jincheng.
Ketika menerima kedatangan media dari Bali (Indonesia) ke museum itu pada 4 Mei 2018, ia menunjukkan beberapa batu berisi catatan tertulis yang mencatat masuknya Islam ke Tiongkok.
"Ratusan batu yang tersimpan di museum yang dibangun pada tahun 1991 itu merupakan temuan saat Pemerintah Provinsi Fujian membongkar tembok Kota Quanzhou," katanya, seperti dilansir Antara.
Ratusan batu berisi catatan masuknya Islam ke kota itu tidak hanya tulisan Tiongkok, namun juga tulisan Arab yang merupakan potongan ayat-ayat Al Quran dan Hadits Nabi.
Museum itu juga menyimpan foto dan replika makam dari dua utusan Nabi Muhammad SAW yang wafat di Kota Quanzhou, bahkan replika makam itu membuktikan kedua utusan nabi itu dimakamkan dalam posisi berdekatan.
Secara umum, jejak sejarah yang tersimpan di museum itu berawal dari hubungan perdagangan antara Tiongkok dengan sejumlah negara, karena itu museum itu dinamai 'Quanzhou Maritime Museum'.
Karena itu, museum itu juga menyimpan kapal atau perahu pada awal tahun 600-an Masehi, kemudian sejumlah peninggalan sejarah, termasuk batu dan beberapa foto penting tentang lokasi bersejarah.
Hal menarik dari museum itu adalah 'display' jejak sejarah dalam bentuk video yang mengisahkan kedatangan kapal/perahu dari dan ke Kota Quanzhou pada awal tahun 600-an itu.
Meski bercerita masa lalu, 'Quanzhou Maritime Museum' di Provinsi Fujian bisa menjadi museum yang menarik, karena unsur 'kekinian' yang ada di dalamnya, seperti video, foto, dan bukti-bukti sejarah yang dibuat dalam "display" 3-dimensi.