UNPI-CIANJUR.AC.ID - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan dia tidak akan menoleransi kecurangan dalam pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Usai meninjau pelaksanaan SBMPTN di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali, Selasa, Menristekdikti mengatakan, "Kalau ada kecurangan dari mahasiswa, saya minta dikeluarkan. Saya tidak menoleransi ada kecurangan."
Nasir, dilansir Antara, menegaskan, "Kalau panitia membocorkan, saya akan pidanakan, karena ini membongkar dokumen negara. Begitu juga dengan percetakan, kita awasi dengan ketat, saya tidak mau ada celah dalam seleksi."
"Kali ini saya melakukan monitoring di Singaraja Bali karena barangkali di sini selama ini tidak pernah ditinjau karena jauh. Biasanya kalau tidak pernah ditinjau ini ada perhatian khusus."
Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan serentak di 85 perguruan tinggi negeri. Peserta SBMPTN kali ini sebanyak 861.000 orang, yang mencakup 26.181 peserta yang mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dan 833.820 peserta Ujian Tertulis Berbasis Cetak (UTBC).
SBMPTN tahun ini juga diikuti 1.078 orang peserta program pendidikan Paket C dan 365 penyandang disabilitas yang terdiri atas 122 peserta tuna rungu, 107 tuna netra, 43 tuna wicara dan 93 peserta tuna daksa.
Nasir sudah meninjau persiapan SBMPTN Senin (7/5) dan memantau pelaksanaannya sudah baik hari ini. Ia berharap tidak ada kebocoran soal ujian dan praktik perjokian dalam ujian seleksi.