UNPI-CIANJUR.AC.ID - Selama ini, manusia belum mampu untuk mendeteksi keberadaan planet di luar Galaksi Bimasakti karena terhambat jarak. Namun baru-baru ini, ilmuwan telah membuat hipotesis yang mengungkap bahwa ada 2.000 obyek di luar Bimasakti.
Obyek tersebut beragam mulai dari bulan, planet, hingga galaksi. Ilmuwan di University of Oklahoma melihat sebuah galaksi dengan jarak 3,8 miliar tahun cahaya yang menjadi rumah bagi ribuan obyek tersebut.
Penemuan ini diajukan berdasarkan teori relativitas yang menjelaskan bagaimana gravitasi galaksi melengkungkan benda-benda di dalamnya. Tak ada bukti langsung, karena tetap masih tak ada yang mampu melihat planet-planet itu dengan kedua mata. Tapi bukti ini tersedia sebagai hipotesa.
Para penulis di riset yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters tersebut meyatakan, "Adalah wajar untuk berhipotesis mengenai planet-planet serupa di galaksi eksternal (non-Bimasakti)."
"Namun, kita tidak memiliki teknik observasi untuk bisa menguji hipotesis ini, karena dibandingkan dengan saudara-saudara Galaksi mereka, planet-planet ekstragalaktis jauh lebih jauh dan jauh lebih sulit dipisahkan dari bintang-bintang atau galaksi." seperti dilansir CNN Indonesia.
Untuk itu, ilmuwan menggunakan metode pengujian lain yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi planet dengan jarak sangat jauh. Peneliti menggunakan teknik yang disebut "quasar microlensing" yang berbasis pada teori relativitas Einstein.
Menurut teori Relativitas Umum Einstein, hal-hal yang sangat masif, seperti galaksi, bintang, dan bahkan planet melengkungkan bentuk ruangnya sendiri. Itu berarti mereka juga membengkokkan cahaya yang melintasi ruang yang melengkung. Jika mereka menekuk seutas sinar cahaya dengan cara yang benar, mereka benar-benar dapat bertindak sebagai pembesar cahaya di belakangnya, bertingkah seperti kaca pembesar raksasa.
Dalam kasus ini, sebuah galaksi jauh disebut RXJ1131-1231 telah melengkungkan cahaya sedemikian rupa sehingga para astronom dapat melihat beberapa gambar galaksi yang diperbesar di langit belakangnya.
Saat melihat lebih dekat, para periset melihat banyak perubahan yang lebih kecil, seperti goresan atau penyimpangan pada lensa. Dalam penemuan baru mereka, para periset menunjukkan bahwa populasi planet di RXJ1131-1231 dapat menjelaskan lensa pada skala terkecil.
Para ilmuwan sebelumnya telah melihat peristiwa mikrolensing semacam ini dengan menggunakan galaksi Andromeda sebagai kaca pembesar. Beberapa ilmuwan telah mengusulkan kaca pembesar itu dapat menjadi bukti bagi planet-planet jauh.
Menurut Gizmodo, penemuan ini tidak menyebutkan nama planet apa pun atau semacamnya. Eduardo Guerras, salah satu peneliti hanya menggarisbawahi besarnyajumlah planet yang ada di luar Galaxy Bimasakti dengan perhitungan yang logis.