UNPI-CIANJUR.AC.ID - Perkembangan teknologi di era modern saat ini acapkali dimanfaatkan tangan-tangan jahil untuk mengeruk keuntungan pribadi. Salah satunya perihal malware yang menghantui para pengguna internet.
Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN, baru-baru ini, mengingatkan pengguna internet Indonesia dengan adanya serangan malware Dark Caracal yang menargetkan perangkat mobile.
Parahnya, tak hanya menargetkan perangkat mobile, ada indikasi bahwa malware ini juga bisa diimplementasikan pada perangkat lainnya.
Berdasarkan keterangan yang dikutip dari Twitter badan siber itu, malware ini menginfeksi perangkat dengan berbagai modus.
Malware ini menyaru sebagai aplikasi palsu dan kemudian menyebar dengan teknik spearsphising.
Teknik spearsphising merupakan teknik menyebarkan infeksi melalui komunikasi email, SMS, media sosial. Teknik ini menyaru seolah-olah berasal dari rekan kerja atau teman yang dikenal korban sebelumnya.
Begitu korban mengunduh aplikasi palsu yang menyaru tersebut, malware Dark Caracal akan berjalan otomatis di smartphone, sementara pengguna tak menyadarinya.
Sebagai informsi, malware ini sudah tersebr sejak Januari 2012. Sejauh ini, Dark Caracal menyebar dan terbagi dalam enam babak tahapan. Dan di awal tahun ini (2018), malware ini telah menyerang pengguna di 21 negara.